Jambi (ANTARA) - Pertumbuhan ekonomi triwulan I 2021 diperkirakan membaik dibanding triwulan sebelumnya, salah satu faktor pendukungnya yakni implementasi vaksin COVID-19.
Kepala Kantor Bank Indonesia Provinsi Jambi , Suti Masniari Nasution menyebutkan, selain itu peningkatan juga terjadi dari perbaikan kinerja lapangan usaha pertanian, pertambangan dan perdagangan .
Perbaikan kinerja ekspor dan rumah tangga juga akan mendorong pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan investasi juga diperkirakan membaik seiring dengan pandangan optimis pelaku usaha memasuki periode new normal.
“Pelaksanaan vaksin yang dinilai akan menekan resiko penyebaran Covid-19 sehingga mendorong peningkatan aktivitas ekonomi dan mobilitas,” kata Suti Masriani.
Diperkirakan kinerja lapangan usaha pertanian didorong oleh peningkatan permintaan dan produksi. Peningkatan aktivitas ekonomi dan sosial diperkirakan berdampak pada kenaikan konsumsi bahan makanan sehingga mendorong permintaan minyak kelapa sawit.
“Pelonggaran sosial juga berdampak pada peningkatan mobilitas masyarakat sehingga permintaan kendaraan termasuk "sparepart" kendaraan berbahan karet meningkat,” sebutnya.
Sektor pertambangan diperkirakan juga akan kembali membaik didorong oleh pulihnya industri manufaktur dan kegiatan komersial lainnya. Permintaan minyak mentah dan batubara diprediksi naik sehingga produksi minyak dan batubara juga meningkat.
Perbaikan kinerja pertanian dan pertambangan akan berdampak dengan ekspor dan konsumsi rumah tangga . Sementara itu, pertumbuhan konsumsi pemerintah diperkirakan menurun sejalan dengan belanja pemerintah yang relatif terbatas pada belanja rutin pegawai pda kuartal pertama.
Untuk pertumbuhan positif investasi akan berlanjut terutama ditopang pengerjaan proyek strategis jalan tol. Kegiatan usaha pada triwulan I diperkirakan pelaku usaha mengalami peningakatan , faktor pendorong adalah adanya pelonggaran aktivitas sosial dan mobilitas masyarakat.
Badan Pusat Statistik Provinsi Jambi mencatat, perekonomian Provinsi Jambi tahun 2020 berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp206,85 triliun dan PDRB perkapita mencapai Rp56,24 juta. Ekonomi Provinsi Jambi tahun 2020 terkontraksi 0,46 persen. Dari sisi produksi, kontraksi terjadi pada sebagian lapangan usaha, dengan kontraksi terdalam berasal dari transportasi dan pergudangan sebesar 14,43 persen. Sementara dari sisi pengeluaran kontraksi terdalam berasal dari komponen ekspor sebesar 10,14 persen.
Vaksinasi picu pertumbuhan Ekonomi Jambi pada 2021
Selasa, 16 Maret 2021 14:09 WIB