Jakarta (ANTARA) - Pelaksana Program Kartu Prakerja mengatakan penerimaan peserta Program Kartu Prakerja Gelombang 16 dengan kuota 300.000 orang akan dibuka pada Kamis siang ini, kata Head of Communication PMO Kartu Prakerja Louisa Tuhatu.
"Jadwal penutupan akan kami komunikasikan segera," ujarnya.
Sebelumnya, pemerintah menargetkan Kartu Prakerja akan diberikan sebanyak 2,7 juta orang sampai dengan semester I pada 2021 dengan anggaran sebesar Rp10 triliun. Pemerintah menargetkan 2,7 peserta Kartu Prakerja itu akan dapat dicapai pada Maret 2021.
Baca juga: Komisi IX DPR berikan catatan realisasi kartu prakerja di Bengkulu
Baca juga: Komisi IX DPR RI pantau progres BSU dan kartu prakerja di NTB
Program Kartu Prakerja adalah skema bantuan pelatihan yang dalam masa pandemi disertai juga dengan insentif.
Setiap peserta akan mendapatkan bantuan Rp3.550.000 dengan perincian Rp1 juta untuk bantuan pelatihan, insentif setelah pelatihan Rp600.000 per bulan selama empat bulan, dan insentif survei Rp150.000.
Terkait penambahan gelombang untuk semester I, Loisa mengatakan masih memantau kemajuan penerima Kartu Prakerja gelombang sebelumnya dalam membeli pelatihan pertama.
Dia merujuk pada Peraturan Menteri Perekonomian Nomor 11 Tahun 2020 tentang Pengembangan Kompetensi Kerja Melalui Program Kartu Prakerja bahwa peserta harus sudah membeli pelatihan pertama dalam waktu 30 hari setelah ditetapkan sebagai penerima Kartu Prakerja.
"Bila tidak, maka kepesertaannya akan dicabut. Nanti kami mungkin akan membuka gelombang tambahan untuk menampung ini," ujar Louisa.*
Baca juga: Cerita satpam dari Manado yang bangkit berbekal Kartu Prakerja
Baca juga: Presiden sebut Kartu Prakerja sukses tingkatkan keterampilan pekerja