Jakarta (ANTARA) - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) meninjau vaksinasi secara masif yang dilakukan terhadap pelaku industri perbankan dan pasar modal di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu.
Presiden Jokowi menjelaskan petugas perbankan dan pasar modal yang setiap hari berinteraksi secara langsung dengan nasabah, akan menjadi prioritas untuk diberikan vaksin COVID-19.
Baca juga: Wapres Ma'ruf Amin dorong percepatan vaksinasi
Dengan vaksinasi COVID-19 terhadap petugas di industri jasa keuangan, Presiden Jokowi berharap aktivitas sektor finansial dapat segera pulih dan beroperasi normal secara aman.
“Dengan ini kita harapkan aktivitas di pasar modal, perbankan, kita terlindungi dari tertularnya, terpaparnya COVID-19. Kita harapkan semua nanti setelah divaksinasi berjalan normal seperti biasanya,” ujar dia.
Baca juga: DPR ingatkan akses vaksin COVID-19 harus adil dan merata
Presiden menyebutkan industri perbankan, pasar modal menjadi sektor yang sangat penting untuk menggerakkan perekonomian. Terlebih saat ini, ketika kontribusi perbankan dan pasar modal sangat dibutuhkan untuk mempercepat pemulihan ekonomi domestik.
“Kita tahu bahwa penggerak perekonomian nasional kita adalah konsumsi, investasi, ekspor dan impor. Dan perbankan, pasar modal, merupakan bagian yang sangat penting bagi bergeraknya perekonomian kita,” ujar Presiden Jokowi.
Selain di Gedung BEI Jakarta, vaksinasi massal terhadap petugas perbankan dan pasar modal juga dilakukan di empat lokasi pusat kegiatan finansial lainnya.
Indonesia menargetkan pertumbuhan ekonomi tahun ini di kisaran 4,5-5,5 persen (year on year/yoy) atau berbalik pulih dari kontraksi pertumbuhan ekonomi sebesar minus 2,07 persen pada 2020.
Untuk mengoptimalkan pencapaian pertumbuhan ekonomi tahun ini, pemerintah berupaya memulihkan kesehatan masyarakat dari pandemi COVID-19. Berdasarkan data Satuan Tugas Penanganan COVID-19, hingga 30 Maret 2021 pemerintah telah melakukan vaksinasi COVID-19 ke 7,7 juta penduduk.