Jambi (ANTARA) - Kapolda Jambi Irjen Pol Albertus Rachmad Wibowo meminta semua elemen mewaspadai politik uang (money politics) menjelang Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jambi pada Mei mendatang.
"Polda Jambi segera mengumpulkan tiga pasangan calon (paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur dan tim sukses masing-masing untuk menegaskan tidak boleh dan tidak ada politik uang," kata A Rachmad Wibowo, di Jambi Rabu.
Kapolda menegaskan apabila mendekati hari pencoblosan tertangkap kasus politik uang, pihak kepolisian tidak hanya melakukan hukuman pidana terhadap pelaku, tetapi juga akan langsung ekspose dan memviralkan ke media agar masyarakat tidak memilih paslon yang bermain curang.
"Barang siapa yang tertangkap tangan politik uang selain dipidana sesuai UU Pemilu, juga akan di ekspose ke media dan ini sebagai buktinya jangan main-main dengan politik uang maka akan dapat mempengaruhi pada saat pemilihan," kata Kapolda Jambi, Irjen Pol A Rachmad Wibowo.
Selain itu, kerawanan yang terjadi menjelang PSU Pilgub ini adanya berbagai macam intimidasi tidak hanya pemilih, namun juga penyelenggara pemilu dan paslon.
"Penyebaran informasi yang tidak benar jelang PSU ini juga sudah terlihat, mengenai isu-isu tersebut diharapkan masyarakat jeli dan tidak termakan dengan provokasi tersebut," jelasnya.
Untuk menjaga pergelaran PSU Pilgub Jambi berjalan aman dan lancar, Polda Jambi menjelang hari pencoblosan juga akan menerjunkan personel untuk berpatroli skala besar seperti pilkada sebelumnya.
Kapolda menambahkan PSU Pilgub Jambi di 88 TPS terdapat pada lima kabupaten dan kota di Provinsi Jambi diantaranya 59 TPS di Kabupaten Muaro jambi, 7 TPS di Kabupaten Tanjabtim, kemudian 7 TPS di Batanghari dan 14 TPS di Kabupaten Kerinci serta 1 TPS di Sungai Penuh.
"Saya berharap, pasangan calon yang masih mengikuti PSU tetap menjaga Kamtibmas yang kondusif," kata Irjen Pol Achmad Wibowo.
Kapolda Jambi meminta waspadai politik uang jelang PSU
Rabu, 7 April 2021 14:57 WIB