Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua DPR RI Abdul Muhaimin Iskandar (Gus Muhaimin) menekankan pentingnya pengawasan ekstra ketat di setiap pintu kedatangan warga negara asing dan warga negara Indonesia dari luar negeri di bandara, pelabuhan, dan pintu masuk perbatasan.
"Semua pintu masuk harus dijaga super ketat. Setiap yang masuk ke Indonesia harus betul-betul dicek hasil tes usapnya dan karantina selama 14 hari wajib dioptimalkan," kata Gus Muhaimin melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu.
Baca juga: Wakil Ketua DPR RI dukung wacana PPKM darurat
Penegasan itu disampaikan Muhaimin Iskandar terkait peredaran varian baru virus corona di Indonesia yang sebagian besar berasal dari luar negeri seperti varian Delta yang disebut asal India, varian B.1.1.7 dari Inggris, dan teranyar varian Lambda yang disebut WHO sudah terdeteksi di 29 negara.
Oleh sebab itu, Ketua Tim Pengawas Penanggulangan Bencana COVID-19 DPR RI tersebut mengusulkan pengetatan harus lebih dioptimalkan terutama bagi WNA dan WNI yang tiba dari negara yang berpotensi menularkan varian baru.
Baca juga: Muhaimin dukung wacana kebijakan penerapan PPKM Darurat
"Kuncinya adalah pengawasan di setiap pintu masuk harus diperketat," ujarnya.
Selain itu, Gus Muhaimin mendesak pemerintah lebih gesit lagi mendeteksi varian baru virus corona dari luar negeri. Terlebih ada beberapa varian yang disebut lebih cepat menyebar dan berpotensi membuat vaksin jenis tertentu tidak efektif.
Untuk mengoptimalkannya, Gus Muhaimin meminta Pemerintah Indonesia menambah jumlah laboratorium yang bisa melakukan "whole genome sequencing" (WGS) untuk mengetahui varian virus COVID-19.
Baca juga: Muhaimin minta pusat-daerah kompak hadapi lonjakan kasus COVID-19
"Sekarang ini di Indonesia baru ada 17 laboratorium yang bisa mendeteksi varian virus baru. Sudah waktunya ditambah biar deteksinya lebih cepat," ujar dia.