Jambi (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Jambi terus melakukan upaya pencegahan pernikahan dini, stunting dan nikah siri dengan melaksanakan diskusi bersama para ahli dan pemangku kepentingan.
"Kegiatan 'talk show' ini merupakan upaya dari pemerintah untuk melakukan pencegahan pernikahan dini, stunting dan nikah siri," kata Sekretaris Daerah Provinsi Jambi, Sudirman di Jambi, Jumat.
Dijelaskan Sudirman, Pemerintah Provinsi Jambi tengah berupaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia Jambi. Berupaya menekan dan mencegah pernikahan dini dan nikah siri merupakan upaya untuk meningkatkan SDM masyarakat.
Selai itu mencegah terjadinya pernikahan dini dan nikah siri juga merupakan upaya untuk mencegah stunting. Mengingat saat ini angka prevelensi stunting di sejumlah kabupaten dan kota di Provinsi Jambi masih cukup tinggi. Diantaranya di Kabupaten Tanjab Barat dan Kerinci.
"Para pengantin anak memiliki resiko tinggi menghadapi berbagai permasalahan kesehatan, diantaranya tingginya angka kematian ibu setelah melahirkan serta kemungkinan anak yang dilahirkan mengalami hambatan pertumbuhan atau stunting," kata Sudirman.
Acara diskusi atau 'talk show' tersebut dilaksanakan di Kanwil Kemenag Provinsi Jambi yang dilaksanakan secara hibrid. Yakni secara langsung dan virtual. Hadir sebagai pembicara Anggota Komisis 8 DPRD RI Hasan Basri Agus, Plt Kanwil Kemenag Provinsi Jambi Zostafia, dan Kepala BKKBN Provinsi Jambi Munawar Ibrahim dan Ketua MUI Provinsi Jambi Prof Hadri Hasan.
Kegiatan tersebut mengangkat tema cegah kawin anak (Pernikahan dini), stunting dan nikah siri.
Pemprov Jambi terus upayakan pencegahan pernikahan dini, stunting dan nikah siri
Jumat, 23 Juli 2021 16:35 WIB