Jakarta (ANTARA) - Seringkali kita berkendara hanya demi menikmati perjalanan. Tapi kemudian kita menyesal tidak mengabadikan momen-momen menakjubkan itu melalui lensa kita. Fotografer Gala Indiga, Grady Kayzel dan Prakoso Umam berbagi tips ciamik memotret sepeda motor, dikutip dari siaran resmi Royal Enfield, Minggu.
Menurut Gala, ada dua tujuan fotografi yang perlu diketahui. Tujuan pertama adalah mengenai si subjek dan tujuan kedua adalah bercerita. Jika subjeknya adalah sepeda motor, maka yang dibutuhkan pada gambar tersebut adalah detailing yang dapat memperlihatkan bagian-bagian sepeda motor dengan lebih jelas. Kemudian ambil foto dengan angle close up, dari sisi kiri, kanan, atas, diagonal dan eye level.
Soal bercerita, yang perlu diambil adalah motor dengan suasana, bukan lagi detailing. Jadi, perlu adanya pengambilan gambar yang bercerita bagaimana mengenai kenyamanan sepeda motor yang digunakan dan di mana ketika digunakan, sehingga dapat memberikan pandangan yang holistik. Sebagai perbandingan, dalam sebuah gambar perlu ada 20 persen objek dan 80 persen pemandangan.
"Untuk memotret, tidak perlu menunggu cuaca cerah, karena cuacanya apapun memiliki cerita dan visual tersendiri. Jadi, tidak perlu khawatir, lakukan saja," kata dia.
Untuk pemula, pelajarilah anatomi subjek. Jika itu sepeda motor, ketahui angle terbaik. Setang harus lurus agar dimensi tampak lebih panjang. Gala menambahkan, penting untuk "memahami" subjek sebelum memotret.
Jika ingin mengabadikan sepeda motor, cobalah mengenal sepeda motor itu terlebih dahulu, pahami sepeda motor dengan mengendarai dan menjelajahinya. Ketahui detail sepeda motornya dan rasakan saat berkendara di berbagai medan.
Kiat dari Grady Kayzel adalah pentingnya riset dan referensi serta menonton video tutorial fotografi. Dengan banyak keterampilan yang digali, karakter setiap fotografer akan muncul dengan sendirinya. Itulah yang akan membedakan foto dari banyak fotografer di luar sana.
"Untuk fotografi luar ruangan, kamu perlu mengulik kameramu untuk menemukan speed dan ISO yang tepat untuk setiap situasi. Bahkan di malam hari dengan cahaya redup, jika terus bermain dengan speed dan ISO, kita dapat menghasilkan gambar yang bagus," kata Grady.
Kamera mahal dan canggih bukan jaminan hasil yang bagus karena semua tergantung kemampuan. Kamera standard juga cukup asal Anda mau terus mencari referensi, berbagi pengalaman dengan teman, belajar dan banyak bertanya yang akan menghasilkan karakter fotografi tersendiri yang tidak dimiliki orang lain.
"Kemudian untuk perawatan kamera, jika kamu sering mengambil foto outdoor seperti riding, maka kamera harus sering diservis untuk membersihkannya dari debu selama perjalanan."
Menurut Prakoso Umam, orang yang ingin jadi fotografer harus fokus dan mengejar apa yang disuka. Jika suka fotografi luar ruangan, berangkatlah sejak pagi agar mendapatkan pencahayaan terbaik, terutama jika ingin memotret pemandangan. Saat mengambil foto carilah komposisi yang benar-benar bagus. Untuk fotografi luar ruangan saat berkendara, perlu menyatukan jalan, sepeda motor, dan latar belakang untuk membuat cerita yang bagus dari sebuah gambar.
"Untuk gear-nya sendiri tidak perlu kamera yang canggih dengan lensa yang mahal, kamera standar atau kamera smartphone saja sudah cukup, yang penting mengabadikan sebuah momentum," kata dia.