Kuala Lumpur (ANTARA) - Perdana Menteri Malaysia Ismail Sabri Yaakob mengajak warga Malaysia menyusuri sejarah perjuangan bangsa dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan dan merebut kembali tanah air setelah dijajah oleh Portugal, Belanda, Inggris dan Jepang.
Ismail Sabri mengemukakan hal itu dalam Pidato Hari Kebangsaan Negara Ke-64 yang disiarkan secara langsung, Senin malam
"Biarpun ia sering diperkatakan, namun lumrah sesuatu yang penting, ia perlu diulang-ulang, agar sentiasa terpahat dalam fikiran kita, terutamanya untuk anak-anak muda," katanya.
Dalam mempertahan dan memperjuangkan kemerdekaan negara ini, ujar dia, mereka telah menumpahkan air mata, keringat dan darah para pejuang yang bukan sedikit bermula dengan runtuhnya Kerajaan Melaka di tangan kekuasaan Portugal pada tahun 1511.
"Sejak itu, peta pemerintahan dan kekuasaan kita mula dirobekkan oleh penjajah barat. Ratusan perjuangan yang ditandai peperangan, perundingan, dan pengorbanan telah memakan masa selama 446 tahun. Ia terpaksa dihadapi demi mengembalikan semula kemerdekaan tanah air ini," katanya.
Sepanjang tempo lebih empat abad itu, ujar dia, tidak terhitung banyaknya nyawa yang terkorban dan tidak terkira nilai kerugian harta benda.
"Namun, semangat perjuangan yang tumbuh daripada anak-anak bumi bertuah ini tidak pernah patah atau luntur. Malah, ia senantiasa tumbuh dan semakin kukuh sebagaimana yang kita warisi kini," katanya.
Diantara tokoh besar yang perlu diingat oleh generasi sekarang ialah Dato’ Maharaja Lela, Dato’ Bahaman, Tok Gajah, Mat Kilau, Dato’ Naning, Tok Janggut, Haji Abdul Rahman Limbong, Datu Mat Salleh, Rosli Dhoby dan lain-lain.
"Perjuangan menuntut kemerdekaan selepas berakhirnya Perang Dunia Kedua, telah menyatukan seluruh kepimpinan tanpa mengira garis politik dalam menolak gagasan Malayan Union. Inilah sebenarnya semangat dan perjuangan yang telah wujud sejak dulu lagi, dengan maklumat mencapai kemerdekaan tanah air," katanya.
Dia mengatakan nilai kemerdekaan negara ini terus dipelihara oleh semua perdana menteri Malaysia, Tunku Abdul Rahman Putra Al-Haj, Tun Abdul Razak Hussein, Tun Hussein Onn, Tun Dr. Mahathir Mohamad, Tun Abdullah Ahmad Badawi, Dato’ Sri Mohd Najib Tun Abdul Razak dan Tan Sri Muhyiddin Yassin.
"Bukan sedikit pahlawan negara yang gugur dan berkorban dalam mencapai dan mempertahankan kemerdekaan negara ini. Negara berterima kasih kepada perjuangan dan pengorbanan seluruh yang terlibat terutama anggota keselamatan, tentara dan polisi sejak dahulu hingga kini," katanya.
Ismail Sabri gugah warga untuk susuri sejarah perjuangan bangsa
Selasa, 31 Agustus 2021 6:02 WIB