Jakarta (ANTARA) - Staf Khusus (Stafsus) Wakil Presiden (Wapres) Bidang Ekonomi dan Keuangan Lukmanul Hakim menyebutkan momentum pandemi COVID-19 menjadi peluang bagi Indonesia untuk memperkuat ekosistem digital produk halal.
Ia mencontohkan platform digital anggota Asosiasi Platfom Digital Eksport yang mampu menangkap peluang pasar ekspor melalui aplikasi digital.
"Saya melepas ekspor produk halal berbasis aplikasi digital," ujarnya melalui keterangan tertulis.
Sebelumnya Lukman menyatakan salah satu refocusing Wapres Ma’ruf Amin mewujudkan Indonesia menjadi pusat produsen produk halal dunia pada 2024.
Untuk mencapai itu perlu kolaborasi semua pemangku kepentingan menetapkan langkah-langkah strategis.
"Kita harus menentukan positioning Indonesia sebagai apa dalam ekonomi halal dunia," katanya dalam Focus Group Discussion (FGD) Global Halal Hub bertajuk “Strategi Produk Halal Menguasai Pasar Global”.
Menurut dia, Global Halal Hub dapat menjadi kanal dalam ekosistem produk halal.
Saat ini, tambahnya, ada tiga sektor unggulan yang dapat menjadi kekuatan produk halal Indonesia, yaitu makanan halal, fesyen dan kosmetika.
Sementara itu Asisten Deputi Kementerian Koperasi dan UKM Edhi Kusdiyarwoko menyebutkan pentingnya ekosistem digital untuk meningkatkan akses dan memperbaiki proses bisnis sehingga usaha lebih efisien dengan biaya lebih rendah.
Ada empat sektor yang dikembangkan adalah makanan halal, fesyen muslim, pariwisata halal, dan keuangan syariah.
Asisten Deputi IV Kementerian Koordinator Perekonomian Chaerul Saleh mengatakan pemerintah sudah melakukan relaksasi kebijakan untuk mendorong pengembangan produk halal.
Di antaranya, tambahnya, melalui UU Cipta Kerja, relaksasi ekspor dan impor produk halal tujuan ekspor, sertifikasi produk halal gratis bagi UMKM, peningkatan kualitas, pembiayaan, pelatihan dan pendampingan.
Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Waketum Kadin) Juan Permata Adoe menyatakan potensi makanan halal sangat besar untuk pasar domestik dan ekspor.
"Positioning Indonesia sebagai halal food manufacturer dunia. Indonesia dapat menjangkau konsumen dan riteler internasional dengan diferensiasi inovatif, kreatif, terpercaya," katanya.
Baca juga: Wapres: Pengeluaran untuk produk halal capai 2,4 triliun dolar di 2024
Baca juga: Mendag: RI harus optimistis jadi pusat industri produk halal dunia