Bandarlampung (ANTARA) - Tim Densus 88 Anti Teror mengamankan salah seorang terduga anggota senior kelompok Jamaah IsIamiyah (JI) asal Lampung berinisial SU (61), warga Desa Bagelen, Kecamatan Gedong Tataan, Pesawaran, Lampung, Minggu (31/10) di dekat rumahnya sekitar pukul 18.40 WIB.
"Saat ini tersangka dan barang bukti sudah kami tangani dan masih didalami," ujarnya.
Baca juga: Densus periksa intensif terduga teroris AR tokoh sentral JI
Ia menambahkan, "Kami dari Polda Lampung hanya membenarkan, namun untuk secara rinci nanti Mabes Polri yang akan menyampaikan."
Baca juga: Densus tegaskan siaga antisipasi gerakan teroris
Saat ditanya terkait masuk jaringan mana tersangka terduga pelaku terorisme ini, Pandra menyatakan ini rangkaian dari penangkapan yang sudah dilakukan sebelumnya. "Ini adalah salah satu yang pernah mengikuti jaringan terorisme tertentu yang pernah dilakukan penangkapan jauh-jauh hari sebelumnya," ujarnya.
"Penyidikan masalah terorisme ini akan dikembangkan terus, kami khususnya wilayah Polda Lampung dan jajaran akan terus mengawasi dan mengantisipasi sel-sel yang bisa meresahkan masyarakat," tambahnya.
Baca juga: Polisi pastikan kewaspadaan terhadap kelompok teroris terus diperkuat
Di tempat terpisah, Kepala Polsek Gedongtataan, Komisaris Polisi Hapran, saat dikonfirmasi mengatakan, hari ini polisi memggeledah rumah terduga. "Kalau untuk jaringan, saya tidak tahu, karena sampai saat ini masih didalami juga, kami di sini hanya mendampingi mencari barang bukti di rumah terduga," katanya, Senin.
Sementara itu, Kepala Desa Bagelen, Kecamatan Gedung Tataan, Merdi Pramanto, membenarkan salah satu warganya diamankan oleh Densus 88, namun dirinya tidak mengetahui pasti keterlibatan warganya tersebut.
Baca juga: Polri: Total 4 tersangka teroris JI ditangkap
"Orangnya ramah dan hubungan sosialnya dengan warga lain juga baik, suka bersosialisasi, kalau keterlibatanya saya tidak faham, yang jelas benar warga kita diamankan Densus 88 di dekat kediamannya," katanya.
Dalam keseharian SU dikenal cukup baik oleh warga sekitar dan tidak ada gerak gerik yang mencurigakan, karena dia juga dikenal sebagai guru ngaji.
Baca juga: Polisi: Yayasan amal Syam Organizer milik teroris JI
"Kalau orangnya ramah sama tetangga, kemudian hubungan dengan warga lainnya juga baik, sering bersosialisasi juga, yang saya ketahui kesehariannya sebagai guru mengaji," katanya.