Jambi (ANTARA) - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mendorong akselerasi percepatan replanting kebun sawit di Provinsi Jambi dengan melakukan gerakan percepatan peremajaan sawit rakyat (GP-PSR).
“Kami akan mengakselerasi replanting sawit dan hari ini komitmen Gubernur Jambi dan Bupati untuk meremajakan kebun kelapa sawit yang berusia 20 sampai 25 tahun,” kata Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo di Jambi, Jum’at.
Peremajaan kebun kelapa sawit tersebut bertujuan untuk meningkatkan produksi kelapa sawit. Dimana kebun kelapa sawit yang berusia 20 sampai 25 tahun tersebut tidak lagi produktif karena produktifitas-nya hanya sekitar 20 sampai 30 persen.
Selain itu dengan peremajaan kebun kelapa sawit tersebut diharapkan kualitas kelapa sawit di Indonesia, khususnya di Jambi sehingga dapat berkompetisi untuk memenuhi kebutuhan dunia internasional.
Selama petani melakukan peremajaan kebun kelapa sawit pemerintah turut memberikan bantuan benih jagung sebagai tumpang sari menunggu kebun sawit produktif.
“Saya dengan Pak Gubernur berkomitmen selama menunggu kebun kelapa sawit kembali produktif memberikan bantuan benih jagung sebagai tanaman tumpang sari,” kata Syahrul Yasin Limpo.
Sementara itu Gubernur Jambi Al Haris turut berkomitmen untuk mendorong petani melakukan peremajaan kebun kelapa sawit bagi kebunnya yang sudah tidak lagi produktif. Al Haris mengatakan dari 5,3 juta hektar wilayah Provinsi Jambi, 1,9 juta hektar merupakan perkebunan.
“Secara bersama-sama kita akan mendorong masyarakat untuk melakukan peremajaan kelapa sawit, dan hasilnya tentu masyarakat sendiri yang akan menikmati,” kata Al Haris.
Dalam kunjungan kerjanya ke Provinsi Jambi Menteri Pertanian turut memberikan bantuan pertanian berupa peremajaan kebun kelapa di Kabupaten Tanjung Jabung Barat seluas 200 hektar dengan nilai Rp564,88 juta.
Kemudian bantuan sarana pasca panen tanaman kopi senilai Rp1,3 miliar. Bantuan bibit jagung seluas 105 hektar. Dan sertifikat desa organik tanaman kayu manis di Kabupaten Kerinci.