Jambi (ANTARA) - Generasi muda masa kini harus rajin menelusuri jejak teladan dan kiprah para pahlawan bangsa agar memiliki karakter positif, rela berkorban serta menjadi panutan bagi masyarakat, kata Rektor Universitas Jambi Prof Drs H Sutrisno M.Sc, Ph.D di Jambi, Selasa.
"Hari Pahlawan hendaknya terus mengingatkan kita semua, terutama generasi muda untuk rajin menelusuri jejak dan teladan pahlawan bangsa. Kemudian meneladani dalam kehidupan sehari-hari, dalam berbangsa dan bernegara," kata Prof Sutrisno terkait makna Hari Pahlawan yang diperingati tanggal 10 November setiap tahunnya.
Bangsa Indonesia, dari semua kalangan, khususnya generasi muda untuk mengambil teladan dari para pahlawan dengan mengimplementasikannya melalui keikhlasan, kejujuran dan kerja keras.
"Semangat dan karakter pahlawan bangsa hendaknya dijadikan jati diri bangsa," katanya.
Menurut dia, sifat rela berkorban tanpa pamrih dari pahlawan bangsa itu merupakan sikap yang harus dijadikan contoh. Pahlawan tak berarti mereka yang harus dan telah mengangkat senjata saja, namun mereka yang telah memberikan tauladan serta fondasi strategis bagi kehidupan berbangsa dan bernegara.
"Sudah seharusnya menghargai semua perjuangan para pahlawan dan meneladaninya," kata Prof Sutrisno.
Perjuangan hidup mati dan tanpa pamrih yang dilakukan para pahlawan bangsa serta para pendahulu negeri ini hendaknya menjadi pemicu semangat untuk melanjutkan cita-cita besar mereka untuk kemerdekaan dan kesejahteraan rakyat Indonesia.
"Generasi penerus harus terus berupaya dan terus berjuang, mengupayakan sesuatu yang lebih baik dan diperlukan oleh bangsa dan negara," katanya.
Semangat pahlawan juga hendaknya menjadi bagian dari upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia. Dunia pendidikan menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dari perjuangan meraih kemerdekaan Indonesia.
"Dunia pendidikan baik formal maupun nonformal tidak terpisahkan dari perjuangan bangsa Indonesia, sebagai generasi penerus kami apresiasi kepada para pahlawan pendidikan Indonesia yang telah meletakkan dasar-dasar pemikiran luhur dan membangun karakter bangsa Indonesia," kata Rektor Universitas Jambi menambahkan.
Sejarah Hari Pahlawan adalah memperingati pertempuran hebat para pejuang di Surabaya yang dikenal dengan "Arek-Arek Suroboyo" melawan tentara sekutu pada 10 November 1945.
Pertempuran itu merupakan pertempuran pertama tentara Indonesia melawan pasukan asing pasca Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Momen pertempuran sengit itu kemudian menjadi hari peringatan didasarkan pada Keputusan Presiden Nomor 316 Tahun 1959 tentang hari besar nasional.