Jambi (ANTARA) -
Pemerintah Kota Jambi menggelar Upacara dalam rangka Peringatan Hari Pahlawan di Lapangan Utama Grha Siginjai, Minggu.
Berlangsung dengan khidmat, bertindak selaku Inspektur Upacara, Penjabat (Pj) Wali Kota Jambi Sri Purwaningsih. Upacara itu juga turut dihadiri Ketua DPRD Kota Jambi Kemas Faried Alfarelly, unsur Forkopimda kota Jambi lainnya, jajaran Pemerintah Kota Jambi, Ketua Baznas Kota Jambi, para Legiun Veteran Kota Jambi, Pelajar, Mahasiswa, Organisasi Kepemudaan dan Kemasyarakatan, serta undangan lainnya.
Rangkaian upacara diawali dengan laporan Komandan Upacara Iptu Iryanto Kepada Inspektur Upacara, yang selanjutnya dilakukan pengibaran Bendera Merah Putih oleh Paskibraka Kota Jambi dan pembacaan Pesan Pahlawan oleh Asnawi sebagai perwakilan dari Veteran. Momen penting juga tersaji saat prosesi mengheningkan cipta, yang ditandai dengan bunyi sirine selama 1 menit.
Pada upacara yang mengusung tema "Teladani Pahlawanmu Cintai Negerimu," Pj Wali Kota Jambi, Sri Purwaningsih membacakan amanat Menteri Sosial Republik Indonesia.
"Tema ini mengandung makna yang dalam. "Teladani Pahlawanmu", berarti bahwa semua olah pikiran dan perbuatan harus senantiasa diilhami oleh semangat kepahlawanan. Adapun "Cintai Negerimu" mengandung makna bahwa apapun bentuk pengabdian kita harus memberikan sumbangsih yang berarti bagi kemajuan bangsa Indonesia. Terlebih, dalam situasi global yang sukar diprediksi ini, maka mencintai negeri adalah juga dengan memperkuat jalinan kesetiakawanan sosial, memperkuat persatuan dan solidaritas sosial, menghidupkan kembali nilai sosial persaudaraan sesama anak bangsa," ujar Sri membacakan amanat Mensos itu.
Lebih lanjut sebut Sri, proses perjuangan membangun bangsa senantiasa berbeda bentuknya dari tahun ke tahun. Hal ini terkait dengan perubahan lingkungan strategis bangsa Indonesia.
"Pada setiap masa akan berbeda tantangannya, peluangnya, kekuatannya, dan keterbatasannya. Ketika dahulu implementasi kepahlawanan adalah dengan semangat mendobrak, menjebol dan meruntuhkan bangunan struktur kolonialisme penjajah, maka saat ini implementasinya adalah meruntuhkan kultur dan struktur kemiskinan dan kebodohan yang menjadi akar masalah sosial di Indonesia," sebut Sri.
Oleh karenanya kata Sri, semangat kepahlawanan harus menjalar pada semangat membangun, menciptakan kemakmuran masyarakat, mewujudkan perlindungan sosial sepanjang hayat, mewujudkan kesejahteraan sosial yang inklusif untuk rakyat di manapun berada.
"Kemajuan sebuah bangsa bukan saja diukur dari kemampuannya mengejar pertumbuhan ekonomi, namun kemajuan sebuah bangsa juga diukur dari kemampuannya mengelola permasalahan sosial," katanya.
Dalam amanatnya itu, Menteri Sosial juga mengingatkan bahwa menjadi pahlawan yang berjuang mempertahankan NKRI dan membangun kemajuan NKRI dapat dilakukan sesuai dengan perkembangan zaman.
"Tantangannya ke depan bahwa kita sepakat NKRI adalah untuk masa depan, rumah kita bersama sampai akhir hayat. Tentunya, ini membuka kesempatan bagi seluruh bangsa Indonesia untuk berbuat yang terbaik dalam koridor menjadikan NKRI sebagai bangsa yang bermartabat dalam pergaulan global. Siapapun berkesempatan untuk berjuang mempertahankan NKRI dan membangun kemajuan NKRI," imbuhnya.
"Meski tugas para pahlawan terdahulu telah selesai dan berhasil mewujudkan NKRI, maka berikutnya kita berharap muncul sosok pahlawan yang memberikan pencerahan, memberikan harapan dan melakukan tindakan terhormat membawa bangsa Indonesia mencapai kemajuan di berbagai bidang kehidupan. Itu semua dapat dilakukan oleh siapapun," sambungnya.
Kata Mensos, peringatan Hari Pahlawan dari tahun ke tahun tidak sekedar ulang tahun mengulang-ulang apa yang rutin di lakukan. Namun Dia berharap pada setiap momen Peringatan Hari Pahlawan muncul semangat baru, muncul sosok warga negara Indonesia yang berhasil mengeluarkan inovasi baru untuk mengimplementasikan nilai kepahlawanan sesuai dengan tantangan saat ini
"Pada akhirnya, jangan pernah lelah untuk berbuat yang terbaik meneladani dan mewarisi nilai-nilai kepahlawanan. Mari kita implementasikan sifat-sifat kepahlawanan dan kesetiakawanan sosial di tengah masyarakat mulai dari diri kita, mulai dari hal yang paling kecil yang dapat dilakukan di sekitar kita untuk kemashlahatan masyarakat," pungkas Pj Wali Kota Jambi membacakan amanat Mensos Saifullah Yusuf.
Dalam rangkaian peringatan Hari Pahlawan itu, Pj Wali Kota Jambi juga berkesempatan memberikan tali asih dan santunan kepada veteran dan janda veteran pejuang kemerdekaan yang ada di Kota Jambi, sebagai wujud penghormatan dan penghargaan kepada pahlawan yang telah berjuang untuk kemerdekaan Indonesia. Santunan yang dikerjasamakan bersama Baznas Kota Jambi itu diberikan kepada 49 orang veteran dan janda veteran pejuang yang ada di Kota Jambi.
Usai melaksanakan Upacara Hari Pahlawan, Pj Wali Kota Jambi dan jajaran berserta unsur Forkopimda melanjutkan rangkaian peringatan Hari Pahlawan dengan ziarah dan tabur bunga di Taman Makam Pahlawan Satria Bakti.
Kepada wartawan, Pj Wali Kota Jambi itu berharap, agar kegiatan upacara yang dilaksanakan setiap tahun itu tidak hanya sebuah seremonial belaka, namun diharapkan dapat melahirkan para pahlawan pembangunan yang penuh dengan inovasi.
"Sesuai dengan apa yang diamanatkan oleh Menteri Sosial tadi, kegiatan ini jangan hanya sebagai ritual tahunan, tetapi diharapkan setiap peringatannya dapat melahirkan orang-orang hebat, yang akan menjadi pahlawan kedepannya," harap Sri.
"Dalam momentum Hari Pahlawan ini, kita juga ingin semua masyarakat mampu meneladani dan menanamkan nilai-nilai kepahlawanan serta mewariskannya kepada generasi yang akan datang," pungkas Pj Wali Kota Jambi itu.