Sungailiat, Bangka (ANTARA) - Sektor pariwisata adalah salah satu industri terbesar sekaligus industri andalan yang dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian baik itu bagi negara dan daerah.
Sektor pariwisata juga mempunyai multiplier effect pada sektor lainnya sehingga mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi di daerah.
Wilayah Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dengan luas geografi kurang lebih 2.951 kilometer persegi terdiri dari delapan wilayah kecamatan serta 62 desa, tidak hanya memiliki kekayaan mineral, pertanian dan sektor lainnya, namun juga memiliki keindahan pesona alam yang menakjubkan bagi wisatawan yang berkunjung.
Keanekaragaman suku dan bahasa di Kabupaten Bangka membuktikan adanya cerminan budaya yang melekat di kalangan masyarakat lokal. Pengembangan sektor pariwisata yang ideal dengan menerapkan prinsip kolaborasi antara pemerintah, swasta dan masyarakat lokal.
Hanya saja untuk mengembangkan sektor kepariwisataan, pemerintah daerah tidak akan mampu berdiri sendiri tanpa melibatkan peran swasta dan masyarakat.
Kelembagaan di tingkat atau Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) menjadi langkah efektif untuk meningkatkan pembangunan daerah melalui kepariwisataan dan manfaatkannya bagi kesejahteraan masyarakat sekitar.
Pokdarwis Diperkuat
Dilihat dari peranannya yang cukup besar terhadap tumbuh dan berkembangnya pariwisata, Pokdarwis terus diperkuat dengan berbagai dukungan mulai dari pemerintah desa sampai ke pemerintah daerah dan pusat.
Bupati Bangka Mulkan mengatakan, Pokdarwis terdiri dari masyarakat atau para pelaku kepariwisataan yang memiliki kepedulian dan tanggung jawab serta berperan sebagai penggerak dalam mendukung terciptanya iklim kondusif bagi tumbuh dan berkembangnya kepariwisataan .
“Kami terus mendukung peran Pokdarwis dan terbentuknya Pokdarwis di masyarakat terutama di daerah destinasi wisata selain juga keterlibatan sektor penunjang lainnya yang tidak dapat diabaikan seperti pelaku UMKM,” jelas Mulkan.
Pokdarwis dapat melakukan perencanaan program pengembangan objek wisata di daerahnya bersama dengan pemangku kepentingan setempat selaras dengan program pemerintah daerah, kemudian melakukan kegiatan program yang telah disusunnya serta pemanfaatan untuk kepentingan kesejahteraan masyarakat.
Bupati optimistis sektor pariwisata di Kabupaten Bangka akan kembali diminati wisatawan baik dalam maupun luar negeri dengan kondisi pandemi COVID-19 yang sudah membaik serta sebaran vaksin yang sudah merata di masyarakat.
Tercatat sampai dengan saat ini terdapat kurang lebih 19 Pokdarwis yang sudah dibentuk oleh masyarakat di Kabupaten Bangka, diharapkan kedepannya kelompok ini bertambah karena objek wisata alam, religi. Sejarah, wisata agro dan objek wisata lainnya banyak tersebar di sejumlah desa.
Wilayah Kabupaten Bangka terdapat pulau-pulau kecil yang indah yang dapat dikembangkan seperti Pulau Seribu, karena masih terdapat terumpuk karang masih terjaga keasriannya tersebar perarian teluk kelabat serta didukung oleh jarak yang tidak begitu jauh dari Kota Sungailiat.
Perkuat Jejaring
Pokdarwis yang sudah dibentuk hendaknya dapat memperkuat jalinan kerja sama dengan semua pihak seperti, pelaku UMKM, BUMDes serta pihaknya lainnya yang berperan di sektor kepariwisataan.
Saat ini sektor kepariwisataan di Kabupaten Bangka telah ditetapkan menjadi salah satu sektor yang diunggulkan selain potensi sektor alam yang dimiliki daerah.
Selain pemberdayaan masyarakat melalui Pokdarwis, peluang investor untuk mengembangkan kepariwisataan di Kabupaten Bangka masih terbuka lebar mengingat potensi wisata cukup banyak sampai ke pelosok desa.
Hal penting yang tidak dipisahkan, sektor pariwisata di Bangka tetap berdampingan dengan pelaku usaha kreatif mengingat kedua sektor ini mempunyai kontribusi terhadap peningkatan perekonomian.
Pengembangan pariwisata dengan konsep kebersamaan mampu meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan baik dalam maupun luar negeri.
Pemerintah pusat dan daerah terus mengembangkan sektor pariwisata di tengah pandemi COVID-19 dengan menyiapkan penerapan protokol kesehatan yang cukup ketat. Pemerintah desa juga mempunyai peranan besar mengembangkan potensi wisata di wilayah desanya masing-masing selain kelompok masyarakat yang sudah dibentuknya.
Kecenderungan wisatawan domestik melakukan perjalanan dalam satu wilayah cukuplah besar pada saat pandemi COVID-19, artinya wisatawan dalam negeri memberikan topangan dan dorongan bagi sektor pariwisata.
Protokol kesehatan pada sektor pariwisata diharapkan memberikan dampak positif salah satunya menimbulkan kepercayaan wisatawan untuk mengunjungi objek wisata yang tersedia.
Pemerintah pusat melalui Deputi Bidang Koordinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi, Odo RM Manuhutu mengatakan, selama pembatasan pergerakan orang ini, masyarakat yang ingin berwisata disarankan mendatangi tempat yang ada di wilayah tinggalnya.
Pihaknya juga berkoordinasi dengan dinas pariwisata di 34 provinsi untuk melakukan promosi destinasi wisata yang potensial di wilayahnya.
Pemanfaatan teknologi informasi
Akademisi Stisipol Pahlawan 12 Kabupaten Bangka, Suryani mengatakan, Pokdarwis yang tidak dapat dipisahkan dalam pengembangan sektor pariwisata perlu memanfaatkan teknologi informasi untuk menampilkan wajah destinasi wisata yang mengundang wisatawan untuk berkunjung.
Pokdarwis bersama pemerintah daerah dapat melakukan penguatan merek pariwisata pada masa pandemi dan new normal dengan menampilkan kesiapan destinasi menerapkan protokol kesehatan sehingga wisatawan merasa aman dari paparan virus Corona
“Artinya pademi ini belum akan berakhir dan kita harus bersiap mengantisipasi situasi tersebut,” katanya.
Sebagai akademisi, ia menawarkan inovasi teknologi komunikasi pemasaran produk wisata secara virtual kepada pemerintah daerah. Inovasi itu merupakan hasil penelitian akademisi sebagai upaya solusi bersama dalam menghadapi kondisi lingkungan yang tidak dapat diprediksi pemulihannya.
Dalam paparan diskusinya itu, Suryani menjelaskan bahwa masa pademi dan new normal ini adalah masa dimana dunia pariwisata menanamkan brand pariwisatanya dengan masif dan mengemas destinasi secara inovatif dalam rangka bersiap menyambut kedatangan wisatawan selama pandemi.
Pemerintah Daerah Bangka Belitung juga telah melakukan penguatan branding bersama-sama dengan pelaku wisata dan komunitas, karena pembangunan pariwisata yang dilakukan berbasiskan masyarakat, sembari juga menyiapkan inovasi promosi dengan menggunakan tekhnologi informasi.
Komunikasi pemasaran virtual yang biasanya dikenal dengan komunikasi pemasaran digital sebenarnya tidaklah sama berdasarkan konten materi yang dibuat dalam memasarkan produk, meski masih menggunakan media dengan menggunakan akses internet.
Komunikasi pemasaran virtual menggunakan penerapan teknologi virtual reality (VR) artinya teknologi ini akan memberikan sensasi pengalaman produk di dunia maya tanpa berinteraksi dengan rekan fisik mereka.
Berdasarkan hasil beberapa penelitian diketahui bahwa tehnologi VR ini dianggap sebagai salah satu yang paling menjanjikan, solusi dengan cakupan aplikasi yang luas dalam komunikasi pemasaran dan pemasaran. Misalnya membuat kontek foto 360 derajat, vidiotron virtual, virtual tour dan beberapa konsep virtual lainnya.
Diharapkan ke depan pemerintah daerah kabupaten/kota di Kepulauan Bangka dapat memulai mencoba promosi dengan menggunakan teknologi ini.