Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu pagi menguat seiring meredanya ketegangan geopolitik antara Rusia dan Ukraina.
"Kami perkirakan masih akan tetap positif hari ini menyusul penguatan kemarin, dipengaruhi oleh neraca perdagangan yang mengalami surplus lebih tinggi dari perkiraan," kata analis pasar uang Bank Mandiri Rully Arya saat dihubungi di Jakarta, Rabu.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Indonesia mengalami surplus 0,93 miliar dolar AS pada Januari 2022 dengan nilai ekspor 19,16 miliar dolar AS dan impor 18,23 miliar dolar AS, lebih tinggi dibandingkan perkiraan 0,2 miliar dolar AS.
Dengan demikian, neraca perdagangan Indonesia telah membukukan surplus selama 21 bulan beruntun.
"Selain itu, sentimen risk off global karena meredanya ketegangan geopolitik Rusia-Ukraina juga kemungkinan berdampak positif kepada rupiah," ujar Rully.
Rusia mengindikasikan akan menarik beberapa pasukan dari latihan di dekat Ukraina dan Presiden Vladimir Putin mengatakan dia melihat ruang untuk diskusi lebih lanjut dengan Barat.
Ia menambahkan, penguatan rupiah juga didorong oleh derasnya arus modal asing masuk ke dalam negeri.
Rully memperkirakan rupiah hari ini akan bergerak di kisaran Rp14.264 per dolar AS hingga Rp14.342 per dolar AS.
Pada Selasa (15/2) lalu, rupiah ditutup menguat 26 poin atau 0,19 persen ke posisi Rp14.300 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.326 per dolar AS.
Baca juga: Usai latihan, tentara Rusia kembali ke pangkalan dekat Ukraina
Baca juga: Situs kementerian dan bank Ukraina kena serangan siber
Baca juga: Wall St melonjak, redanya kekhawatiran geopolitik picu reli yang luas