Jakarta (ANTARA) - Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin mengunjungi kantor Kementerian Pertanian di Jakarta, Selasa untuk memantau dan mengevaluasi pasokan pangan menjelang bulan Ramadhan dan Idul Fitri tahun 2022.
Berdasarkan informasi dari Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Wapres, pada kesempatan tersebut Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo beserta jajaran memaparkan kondisi riil ketahanan pangan dan pasokan komoditas pertanian kepada Wapres.
Baca juga: Kasatgas Pangan: Stok bahan pokok cukup jelang puasa Ramadhan
Baca juga: Kementan luncurkan laman logistik pangan untuk stabilisasi harga-stok
Secara real time, Menteri Pertanian menunjukkan data pangan, serta infrastruktur pertanian melalui "Agriculture War Room" (AWR).
Wapres menyampaikan bahwa berdasarkan laporan Menteri Pertanian, stok bahan pangan seluruhnya dalam posisi aman sampai dengan Hari Raya Idul Fitri.
"Saya berharap pentingnya mengendalikan harga supaya tidak terlalu naik tinggi. Biasanya bulan Ramadhan ada kenaikan, sepanjang dalam batas wajar. Oleh karena itu harus disiapkan langkah antisipasi jangan sampai ada kenaikan lebih," jelasnya.
Pada kesempatan itu Wapres secara khusus juga menyapa para petani, penyuluh hingga jajaran pejabat dan pegawai pemerintah daerah yang bergabung dalam pertemuan ini secara virtual dari lokasi masing-masing.
Wapres menekankan pentingnya kerja sama semua pihak untuk menguatkan ketahanan pangan Indonesia.
Wapres meyakini, dengan kerja sama yang baik, berbagai upaya yang dilakukan untuk penguatan sektor pangan akan dapat diimplementasikan dengan baik pula, khususnya ketersediaan pangan menjelang bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri.
Mengakhiri kunjungannya, Wapres juga memberikan apresiasi atas upaya Kementerian Pertanian yang telah mampu meningkatkan dan menjaga produktivitas beberapa komoditas pangan, seperti beras hingga tidak ada lagi impor beras medium selama dua tahun terakhir.
Begitu pula dengan kontribusi sektor pertanian yang sangat positif menopang ekonomi nasional selama masa pandemi.
Wapres berpesan agar upaya tersebut terus ditingkatkan pada komoditas pangan lainnya, agar kepastian stok dan harga pangan mencapai titik keseimbangan yang nyaman bagi petani maupun konsumen.