Jakarta (ANTARA) - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI telah menyalurkan kredit sebesar Rp591,68 triliun pada triwulan I 2022 atau tumbuh 5,8 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu (year-on-year/yoy).
Ia menjelaskan kredit di segmen business banking masih menjadi motor akselerasi bisnis kredit BNI, dengan pertumbuhan 4,8 persen (yoy) menjadi Rp489,3 triliun.
Pertumbuhan ini terutama ditopang oleh pembiayaan ke segmen korporasi swasta yang tumbuh 9,9 persen (yoy) menjadi Rp193,2 triliun, segmen large commercial yang tumbuh 24,5 persen (yoy) menjadi Rp46,1 triliun, serta segmen UMKM tumbuh 11,8 persen (yoy) dengan nilai kredit Rp 98 triliun.
"Kenaikan ekspansi kredit di seluruh segmen tersebut sejalan dengan kondisi perekonomian nasional yang juga sudah mulai pulih," tuturnya.
Baca juga: BNI optimistis pertumbuhan kredit triwulan I 2022 capai 6-7 persen
Lebih lanjut Royke menyampaikan sektor yang dibidik di segmen business banking adalah sektor perdagangan, infrastruktur, dan industri pengolahan.
Pembiayaan segmen hijau juga terus menunjukkan kebutuhan pembiayaan dengan ticket size besar sekaligus berkualitas, sehingga dapat menjadi motor pendorong kredit sindikasi, salah satu penopang kredit korporasi perseroan.
Sementara dari sisi konsumer, kredit payroll dan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) membukukan penguatan kinerja positifnya pada awal tahun ini, dengan pertumbuhan masing-masing 18,8 persen (yoy) dan 8,4 persen (yoy).
Secara keseluruhan ia menyebutkan kredit konsumer tumbuh 11,4 persen (yoy), ditopang brand consumer banking BNI yang terbentuk dengan baik sehingga mampu memberi daya saing yang sangat kuat dalam berkompetisi dengan peers untuk melayani kebutuhan pembiayaan konsumer masyarakat.
Baca juga: BNI optimistis kredit perseroan tumbuh hingga 10 persen tahun ini