Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa sore menguat, seiring pelaku pasar yang tengah menantikan arah kebijakan moneter bank sentral utama dunia.
"Rupiah menguat oleh koreksi pada dolar AS dari level tertinggi dalam lebih dari 20 tahun. Pelaku pasar cenderung sideline menantikan lebih banyak petunjuk dari arah kebijakan bank sentral utama dunia dalam memerangi inflasi," kata analis DCFX Futures Lukman Leong saat dihubungi di Jakarta, Selasa.
Dolar AS tergelincir terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya karena pelaku pasar mencerna data ketenagakerjaan AS untuk Agustus.
Laporan pekerjaan AS menunjukkan ada penambahan 315.000 pekerjaan pada Agustus, atau sesuai estimasi konsensus dengan tingkat pengangguran naik menjadi 3,7 persen (yoy) atau di atas estimasi
Namun dolar akan terus mendapat dukungan dari kenaikan suku bunga agresif oleh bank sentral AS, Federal Reserve (Fed). Pelaku pasar telah memperkirakan kemungkinan 75 persen The Fed akan menaikkan suku bunga 75 basis poin pada pertemuan kebijakan September ini.
Baca juga: Yen jatuh ke level terendah baru 24 tahun, dolar hentikan reli
Lukman menyampaikan pelaku pasar juga mengantisipasi pertemuan Bank Sentral Eropa atau European Central Bank (ECB) pada Kamis (8/9) mendatang.
"Pelaku pasar memperkirakan kenaikan suku bunga sebesar 50 bps dengan kemungkinan untuk 75 bps setelah data inflasi yang lebih tinggi dari perkiraan minggu lalu," ujar Lukman.
Pasar memperkirakan peluang hampir 80 persen untuk kenaikan suku bunga 75 basis poin (bps) yang sangat besar.
Para pejabat ECB akan tertarik untuk melihat euro, yang telah kehilangan 20 persen nilainya dalam tiga bulan terakhir, menjadi stabil. Itu akan menambah keinginan untuk mencoba dan menjinakkan inflasi melalui kebijakan pengetatan.
Rupiah pada pagi hari dibuka menguat ke posisi Rp14.887 per dolar AS. Sepanjang hari rupiah bergerak di kisaran Rp14.876 per dolar AS hingga Rp14.892 per dolar AS.
Sementara itu, kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Selasa menguat ke posisi Rp14.885 per dolar AS dibandingkan posisi hari sebelumnya Rp14.920 per dolar AS.