Tokyo (ANTARA) - Wakil Presiden, KH Ma'ruf Amin, beserta Ibu Wury Ma'ruf Amin mewakili pemerintahan Indonesia untuk memberikan penghormatan terakhir kepada mantan Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe.
Sekitar pukul 13.45 waktu setempat, Ma'ruf dan Ibu Wury tiba di tempat acara, prosesi pemakaman kenegaraan dimulai pada pukul 14.00 waktu setempat.
Prosesi diawali dengan pemberian sambutan dari Wakil Ketua Panitia Pelayanan Pemakaman dan dilanjutkan dengan pengumandangan lagu kebangsaan Jepang, Kimigayo. Setelah itu, Ma'ruf beserta seluruh peserta prosesi pemakaman mengheningkan cipta sejenak pada saat hening serta menyaksikan penayangan cuplikan video mendiang Abe.
Pada kesempatan itu, dia juga turut menyaksikan pemberian ucapan belasungkawa dari para pejabat pemerintah Jepang dan penghormatan yang dilakukan oleh Kaisar Naruhito dan Permaisuri Masako beserta Kaisar Emeritus Akihito dan Permaisuri Michiko.
Pada akhir prosesi, Wapres dan Ibu Wury meletakkan karangan bunga dan memberikan penghormatan terakhir pada mendiang Abe yang terkenal dengan beleid ekonominya, Abenomics.
Urutan peletakan karangan bunga untuk para pejabat asing adalah Presiden Palau, Surangel S Whipps Jr, Presiden Vietnam, Nguyen Xuan Phuc, Presiden Sri Lanka, Ranil Wickremesinghe, Wakil Presiden Amerika Serikat, Kamala Harris, Wakil Presiden Filipina, Sara Duterte-Carpio, dan Istri Presiden Kolombia, Verónica Alcocer García.
Abe meninggal dunia pada 8 Juli 2022 dalam usia 67 tahun setelah ditembak saat ia tengah berpidato di Nara, Jepang, pada hari yang sama. Nara merupakan salah satu ibukota lama Jepang.
Ia ditembak pada pukul 11.30 waktu setempat dan langsung tak sadarkan diri dengan bersimbah darah.
Tidak lama setelah peristiwa berdarah itu, petugas berhasil menangkap pelaku di lokasi kejadian, seorang pria bersenjata bernama Tetsuya Yamagami (41), bekas anggota Pasukan Bela Diri Maritim Jepang.
Abe menjabat selama hampir sembilan tahun (periode 2006-2007, 2012-2014, 2014-2017 serta 2017-2020) sebagai perdana menteri Jepang. Ia mengundurkan diri pada 2020 karena alasan kesehatan.