Jambi (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Muaro Jambi akan mendorong dan menjadikan cemilan atau snack 'Pisang Dadu' untuk menjadi unggulan oleh-oleh khas dari Jambi yang harganya terjangkau serta memiliki cita rasa yang gurih dan enak dalam kemasan menarik.
Kabid Koperasi dan UKM Dinas Koperasi, UKM Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Muaro Jambi, Irwanto saat dihubungi, Selasa mengatakan pihaknya dari pemerintah kabupaten akan mendukung dan mendorong produk UMKM untuk maju dan jadi produk unggulan oleh-oleh khas Jambi seperti snack Pisang Dadu buatan Ibu Astuti beralamat di Desa Kasang Kumpeh, RT 14, Kecamatan Kumpeh Ulu, Kabupaten Muaro Jambi.
"Snack Pisang Dadu akan kami jadikan produk unggulan khusus dari Kabupaten Muaro Jambi untuk jadi oleh-oleh khas Jambi dan kemudian upaya lainnya dengan membantu mempromosikannya hingga ke tingkat nasional seperti mengirimkan contoh produknya ke pusat promosi UMKM di Jakarta gedung Smesco," katanya.
Dalam waktu dekat ini pihaknya akan mencoba mengirimkan produk itu pusat promosi UMKM di Jakarta serta akan mengikut sertakannya pada iven lokal dan nasional agar bisa dipromosikan.
Kemudian Pemkab Muaro Jambi juga akan membantu snack Pisang Dadu menjadi produk yang produktif dan akan dibina seterusnya dan juga membantu Ibu Astuti untuk mengurus dan membuat Nomor Induk Berusaha (NIB) dan HAKI serta berharap Ibu Astuti dapat bekerja sama dengan Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Muaro Jambi.
Sementara itu pembuat snack Pisang Dadu, Astuti di kediamannya mengatakan bahwa dibuatnya pisang dadu itu berawalnya dari 2020 saat pendemi COVID dimana awalnya sudah membuat keripik pisang dan terus berjalan sampai kemudian di awal 2021 mencoba untuk membuat pisang dadu ini karena anak saya pingin makannya pakai sambal.
"Berawal dari coba-coba kemudian ditekuni dan berhasil mencari bentuk yang pas untuk membuat pisang dadu dengan tiga varian rasa yakni sambel lado, original dan manis keju yang sampai saat ini terus di produksi setiap harinya dan Alhamdulillah setiap ada pameran atau Bazar saya bawak untuk dipromosikan hingga saat ini sudah ada peminatnya terus saya kembangkan sampai sekarang," kata Astuti.
Berbahan dasar alami yakni dari pisang kepok mengkal atau setengah masak itu kemudian menggunakan alat khusus dibuat dadu dadu atau bentuknya kotak-kotak, sehingga dinamakan pisang dadu lalu digoreng serta didingankan kemudian diberikan varian rasa yang kemudian dikemas dalam kemasannya.
Untuk setiap harinya Ibu Astuti bisa memproduksinya dengan menghabiskan sebanyak 20 atau 30 sisir pisang kepok yang kemudian nantinya dipasarkan ke toko oleh-oleh, warung-warung sekitar rumah dan ada juga dititip di mall yang ada di Jambi. Dengan harga jual Rp12 ribu per bungkus sampai harga kiloanya dijual Rp80.000 dan penghasilan saat ini sebulan bisa mendapatkan keuntungan Rp3 juta hingga Rp4 juta.
"Snack Pisang Dadu ini juga sudah keluar daerah dibawa sebagai oleh-oleh khas Jambi oleh mahasiswa asal Jambi yang kuliah di Jawa dan untuk ketahanannya bisa sampai tiga bulan karena tanpa menggunakan bahan pengawet makanan atau terbuat dari bahannya alami," kata Astuti.
Pisang Dadu jadi produk unggulan oleh-oleh khas Jambi
Selasa, 27 September 2022 22:14 WIB