Jambi (ANTARA) - Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) IV Jambi segera menangani kerusakan jalan nasional di Jalan Lingkar Selatan Kota Jambi akibat padatnya angkutan truk batu bara melintas hingga terjadi kerusakan dan berujung kemacetan panjang.
Kepala BPJN IV Jambi Bosar Pasaribu di Jambi, Selasa mengatakan pihaknya melakukan penutupan lubang terlebih dahulu di beberapa titik mulai dari Simpang Paal 10 hingga Simpang Gado-gado untuk memperlancar lalu lintas yang berada di Kota Jambi.
"Kita lakukan penutupan sebanyak empat lubang besar atau rusak sebagian jalan dan yang kecil juga kita tambal agar tidak terjadi lagi kemacetan akibat jalan rusak di jalan nasional ini," katanya.
Keempat lubang besar yang ditambal berlokasi di Paal 10, Simpang Acai, Simpang Ahok, dan belakang bandara dengan kondisi untuk kedalaman lubang ini sekitar 10 hingga 20 cm dan lebarnya sampai memakan setengah badan jalan.
Bosar mengakui terdapat beberapa kendala sehingga adanya keterlambatan dalam perbaikan jalan ini mulai dari cuaca hujan beberapa hari terakhir dan sulitnya material masuk akibat padatnya lalu lintas truk angkutan batu bara.
Akan tetapi, pihak BPJN IV Jambi telah berkoordinasi dengan Satlantas Polresta Jambi untuk mengatur lalu lintas agar mempercepat perbaikan jalan yang rusak.
"Kita targetkan akhir Oktober 2022 ini selesai semua lubang ditambal di jalan nasional yang berada di dalam Kota Jambi," kata Bosar.
Dia juga menambahkan ke depan pihaknya juga akan menangani beberapa persimpangan yang sering terjadi kerusakan dengan mengaspal menggunakan beton agar lebih kuat dan aman untuk angkutan beban berat.
"Karena posisi di simpang itu kendaraan berhenti bebannya sangat berat, jadi kita beton saja agar lebih aman dan tidak mudah rusak," kata Bosar.
BPJN IV Jambi juga minta ada solusi khusus angkutan batu bara di Jambi.
"Bukan kami menolak jalan negara digunakan untuk angkutan batu bara di Provinsi Jambi dengan terus meningkatnya jumlah angkutan batu bara yang juga menyebabkan kerusakan jalan yang dilalui," katanya.
Dengan demikian, harus ada solusi lainnya untuk jalur khusus angkutan batu bara di Provinsi Jambi, sehingga bukan hanya jalan yang harus dipakai karena jalan nasional itu juga peruntukannya bagi yang lainnya.