Jambi (ANTARA) - Yayasan Sahabat Sungai Batanghari (YSSB) akan menyelenggarakan ekspedisi Milir Berakit dengan menelusuri Sungai Batanghari yang di mulai dari Kabupaten Sarolangun, Batanghari, Muaro Jambi hingga ke Kota Jambi.
Sebelum kegiatan puncak diselenggarakan, tim ekspedisi khusus advance perintis menelusuri terlebih dahulu Sungai Batanghari dari tanggal 14-19 November 2022, tim berlabuh di Dermaga Tanggo Rajo, Sabtu (19/11).
Tim disambut langsung oleh Gubernur Jambi Al Haris yang di dampingi oleh Bapak Hasan Basri Agus dan Bapak Antony Zeidra Abidin sebagai pendiri dan dewan pembina.
Wakil Ketua DPRD Provinsi Jambi, Pinto Jayanegara selaku Ketua Yayasan Sahabat Sungai Batanghari (YSSB) menjelaskan, kegiatan awal ini dalam rangka mempersiapkan pelaksanaan event puncak Festival Milir Berakit yang akan digelar 1-6 Januari 2023 dan kegiatan ini bertepatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-66 Provinsi Jambi
Pinto mengatakan, tujuan kegiatan Milir Berakit ini untuk melihat secara langsung kondisi terkini lingkungan ekosistem sungai dan dampak kerusakan sungai terhadap perubahan sosial, ekonomi dan budaya yang terjadi di DAS Batanghari.
"Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk membangun kesadaran masyarakat Jambi atas kondisi Sungai Batanghari saat ini, serta menyebarkan pengetahuan nilai penting DAS Batanghari sebagai sumber kehidupan yang juga menjadi kebanggaan masyarakat Jambi melalui media digital dan media sosial serta menghidupkan kembali Sungai Batanghari sebagai infrastruktur transportasi," jelas Pinto.
Tidak hanya itu, kegiatan tersebut kata Pinto juga jadi salah satu bentuk langkah awal menjadikan Sungai Batanghari sebagai jalur alternatif, khususnya angkutan batubara. "Sungai Batanghari itu infrastruktur yang sudah jadi, bayangkan saja berapa triliun kalau kita membuat jalan baru, sudah pasti mulai dari nol," kata Pinto.
Ia berharap dengan terselenggaranya kegiatan itu, pemerintah lebih memperhatikan proses pembukaan jalur sungai sebagai angkutan batubara Jambi dan dilakukan pembukaan jalur secara serius, agar jalur sungai dapat dimanfaatkan secara maksimal.***