Jambi (ANTARA) - BKKBN Provinsi Jambi menggelar kegiatan penguatan kemitraan dalam rangka penggarapan intensifikasi pelayanan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi (KBKR) di Hotel Aston Kota Jambi, Senin(12/12).
Kepala Perwakilan BKKBN Jambi, Munawar Ibrahim, dalam kesempatan itu mengatakan, kemitraan yang kuat sangat diperlukan dalam pelaksanaan program bangga kencana sehingga dapat mendukung sasaran program yang telah ditentukan.
Munawar menjelaskan, berbagai program dan kegiatan telah dilakukan oleh BKKBN sebagai upaya untuk mencapai target sasaran 2020-2024 , namun sampai dengan akhir tahun 2021 masih terdapat beberapa indikator yang pencapaiannya belum sesuai dengan target.
Adapun hasil pencapaian target tersebut berdasarkan hasil pendataan keluarga 2021 di provinsi jambi, antara lain: 1 angka kelahiran total/ total fertility rate (TFR) sebesar 2,33 rata-rata anak per wanita, persentase pemakaian kontrasepsi modern/moden contraceptive prevalence rate (M-CPR) sebesar 63,40 persen, persentase kebutuhan ber-KB yang tidak terpenuhi (unmet need) sebesar 12,8 persen dan persentase peserta KB aktif (pa) MKJP sebesar 17,2 persen.
Kemudian angka kelahiran pada remaja usia 15-19 tahun (ASFR) sebesar 24,6 per kelahiran 1.000 wanita, indeks pembangunan keluarga (Ibangga) sebesar 55,01, median usia kawin pertama perempuan (MKJP) sebesar 20 dan persentase masyarakat (keluarga) yang terjangkau program bangga kencana sebesar 78,12 persen.
Keberhasilan program Bangga Kencana kata Munawar tidak hanya ditentukan oleh BKKBN saja, mengingat masalah kependudukan baik dalam arti kuantitas dan kualitas maupun persebarannya merupakan tantangan yang berat bagi pembangunan bangsa Indonesia.
"Maka diperlukan dukungan, komitmen, kepedulian tinggi, partisipasi dan kerja sama dari pemangku kepentingan lintas sektor di seluruh tingkatan wilayah yang diharapkan dapat memberikan kontribusi yang besar dalam pelaksanaan program Bangga Kencana," ujarnya.
Ia juga mengatakan, Perkumpulan Kontrasepsi Mantap Indonesia (PKMI) merupakan organisasi masyarakat yang bersifat independen dan fokus dalam bidang kontrasepsi mantap yaitu tubektomi untuk wanita dan vasektomi untuk pria.
"PKMI sebagai salah satu mitra strategis BKKBN dalam memberikan pelayanan KH khususnya Kontap, diharapkan untuk memberi pelatihan bagi dokter-dokter yang siap membantu mendukung pelayanan KB di lapangan," kata Munawar.
Selain itu, keterlibatan mitra strategis lainnya juga sangat penting dalam mendukung program Bangga Kencana. Antara lain Majelis Ulama Indonesia, Muhammadiyah, Nahdatul Ulama, Persatuan Gereja Indonesia (PGI), POGI, Ikatan Dokter Indonesia, Ikatan Bidan Indonesia, dan IPEKB diharapkan terus bersinergi dan kerja sama secara aktif guna menyukseskan program-program BKKBN.
Dalam kesempatan itu, turut hadir Ketua Pengurus Pusat Perkumpulan Kontrasepsi Mantap Indonesia, Dr. dr. Herbert Situmorang, Kepala Biro Umum dan Hubungan Masyarakat BKKBN, Drs. Putut Riyatno, M.Kes
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jambi, dr. Fery Kusnadi, Kepala Kantor Kementerian Agama Wilayah Jambi, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk Provinsi Jambi, Ketua Perkumpulan Kontrasepsi Mantap Indonesia Cabang Jambi Dr. dr. Herlambang,
Dalam kegiatan itu juga digelar pengukuhan pengurus Perkumpulan Kontrasepsi Mantap Indonesia Cabang Jambi periode tahun 2022-2025.
Adapun narasumber dalam kegiatan tersebut yakni Ketua Pengurus Pusat PKMI, Direktorat Bina Pelayanan KB Wilayah Khusus BKKBN dan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jambi.***