Jambi (ANTARA) - BKKBN Provinsi Jambi meluncurkan Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT) di Kampung Keluarga Berkualitas Desa Karang Berahi, Kecamatan Pemenang, Kabupaten Merangin, Senin (6/2).
Dapur Sehat Atasi Stunting itu merupakan yang kedua diluncurkan, dimana sebelumnya diresmikan di Desa Papit Kecamatan Pamenang Barat, September 2022 lalu.
Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jambi, Munawar Ibrahim menjelaskan, Kampung Keluarga Berkualitas merupakan salah satu strategi BKKBN dalam merevitalisasi Program Banggakencana dan akselerasi penurunan stunting serta sebagai lokus pembangunan keluarga, sangat memerlukan sinergitas dengan program dan kegiatan kementerian dan lintas sektor terkait lainnya.
Sehingga BKKBN sangat mendorong dan mengharapkan setiap desa/kelurahan di Provinsi Jambi terbentuk menjadi Kampung Keluarga Berkualitas (Kampung KB) sesuai target yang telah ditetapkan dan tercantum dalam Surat Menteri Dalam Negeri tanggal 13 Januari 2023.
"Adapun target pembentukan Kampung Keluarga Berkualitas Provinsi Jambi hingga akhir tahun 2023 yaitu 1.100 desa/kelurahan dimana saat ini yang terbentuk baru 203 Kampung KB atau 13 persen dari 1.562 desa/kelurahan di Provinsi Jambi," kata Munawar.
Sedangkan untuk Kabupaten Merangin, target pembentukan Kampung Keluarga Berkualitas hingga akhir tahun 2023 yaitu 150 desa/kelurahan dan yang sudah terbentuk hingga saat ini baru 25 Kampung KB atau 11,63 persen dari 215 desa/kelurahan di Kabupaten Merangin.
"Oleh karena itu, kami mengharapkan dukungan dari berbagai pihak dalam menjalankan dan menjaga keberlangsungan Program Dapur Sehat Atasi Stunting atau yang disingkat dengan DASHAT," ujarnya.
Munawar juga menjelaskan, dalam rangka percepatan penurunan stunting, melalui sebuah pendekatan berbasis partisipasi masyarakat di Kampung Keluarga Berkualitas atau Kampung KB, BKKBN menginisiasi untuk mendorong terbentuknya DASHAT sebagai upaya pemenuhan gizi seimbang bagi keluarga berisiko stunting, melalui pemanfaatan sumberdaya lokal yang dapat dipadukan dengan sumber daya/ kontribusi dari mitra lainnya.
"Upaya percepatan penurunan stunting menjadi salah satu prioritas bagi pemerintah pusat yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020 - 2024," jelasnya.
Berdasarkan Hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) Tahun 2022, Provinsi Jambi kata Munawar berhasil menurunkan ngka prevalensi stunting sebesar 4,4 persen dan begitu pula Kabupaten Merangin yang telah berhasil menurunkan Angka Prevalensi Stunting sebesar 5,2 persen.
Salah satu intervensi yang dilakukan BKKBN dalam upaya percepatan penurunan stunting di Kampung Keluarga Berkualitas adalah dengan pendekatan konvergenitas dan partisipatif. Bentuk intervensinya yakni melalui pemberian makanan bergizi seimbang bagi Keluarga Risiko Stunting (KRS) dengan optimalisasi bahan pangan lokal dalam kegiatan Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT).
Ia berharap keberlangsungan Program DASHAT ini dapat terus dipertahankan atau bahkan ditingkatkan, sehingga dapat memberikan manfaat dan mendatangkan perubahan bagi generasi bangsa, khususnya keluarga sasaran dengan risiko stunting dalam mengelola kehidupan yang lebih berkualitas dan sejahtera.***