Muara Bulian, Batanghari (ANTARA) - Minyak goreng kemasan merek ‘Minyakita’ yang diluncurkan oleh Menteri Perdagangan (Mendag) mulai langka di Kabupaten Batanghari, Provinsi Jambi,!sejak beberapa minggu terakhir.
Pemerintah Kabupaten Batanghari saat ini sedang melakukan koordinasi dengan Badan Urusan Logistik (BULOG) kanwil Jambi untuk atasi kelangkaan minyak goreng jelang Ramadhan.
Kepala Bidang Pangan Dinas Pangan, Pertanian dan Perikanan (P3) Kabupaten Batanghari Rahima di Muara Bulian, Selasa, mengatakan berdasarkan pemantauan yang dilakukan di lapangan saat ini masyarakat belum dihadapkan situasi panic buying.
"Petugas kita ada di delapan kecamatan, dalam pemantauan itu tidak ada masyarakat yang mengeluh atau kepanikan terhadap kelangkaan minyak goreng itu," katanya.
Akan tetapi dirinya mengkhawatirkan saat mendekati bulan Ramadhan nanti.
Dari hasil survei beberapa toko yang tersedia di Batanghari minyak goreng merek Minyakita memang sudah langka tetapi untuk merek Sunco dan Vipco masih tersedia dengan harga terjangkau.
Ia saat ini mengkhawatirkan minyak goreng akan semakin langka menjelang Ramadan karena kebutuhan dari pada minyak goreng pasti meningkat dibandingkan dari hari biasanya.
"Masyarakat nantinya jelas berbondong-bondong untuk membeli kebutuhan pokok terutama minyak goreng," ujarnya.
Dengan begitu pihaknya telah mengambil langkah dengan berkoordinasi bersama Kanwil Bulog untuk melaksanakan pasar murah dalam rangka menjaga stabilitas dan pasokan harga.
"Bulog Kanwil Jambi menyambut baik dari pada keinginan Pemkab Batanghari untuk melaksanakan pasar murah itu," katanya.
Kondisi kelangkaan minyak goreng merek Minyakita bisa teratasi dengan masih tersedianya minyak curah.
"Stoknya aman karena selain kemasan ada minyak curah," ujarnya.
Ia mengatakan saat ini harga minyak goreng masih stabil berkisar Rp14.000-Rp15.000 per kilogram.
"Belum ada kenaikan signifikan, dampak dari kelangkaan merek Minyakita yang diketahui saat ini," kata dia.