Jambi (ANTARA) - Korem 042/Garuda Putih menerima penghargaan dari Kepala BKKBN RI, Dr Hasto Wardoyo atas Peran serta dan kerja sama dengan BKKBN dalam pelaksanaan Program Bangga Kencana dan program percepatan penurunan stunting.
Piagam penghargaan diterima langsung oleh Komandan Korem 042/Gapu Brigjen TNI Supriono dalam kegiatan Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis) Kemitraan Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting, di Hotel Grand Sahid Jaya Jakarta, Selasa (7/3).
Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jambi, Munawar Ibrahim menyampaikan terima kasih kepada mitra kerja dari TNI dan POLRI, Pemerintah Provinsi Jambi, Pemerintah Kabupaten/Kota, TP-PKK dan IBI (Ikatan Bidan Indonesia) yang selalu antusias bekerja sama dengan BKKBN dalam mensukseskan program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting.
“Keberhasilan atas pencapaian dalam program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting tidak dapat dilakukan oleh Perwakilan BKKBN Provinsi Jambi sendiri, tapi hasil dari sinergi dan koordinasi mitra kerja. Mitra-mitra kerja kita selalu antusias bekerja sama dengan BKKBN,” kata Munawar.
Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis) Kemitraan BKKBN 2023 dibuka oleh Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Prof Muhadjir Effendy didampingi Kepala BKKBN Dr Hasto Wardoyo.
Menko PMK Muhadjir Effendy dalam sambutanya mengatakan usaha seluruh pihak dalam penurunan stunting sudah terlihat dengan percepatan penurunan stunting yang menjadi sebuah gerakan nasional di masyarakat Indonesia saat ini.
“Alhamdulillah saya rasa stunting sudah menjadi gerakan nasional. Sudah menjadi bagian dari kesadaran masyarakat luas bukan hanya instansi bukan hanya aparat, tetapi semua orang bicara stunting. Semua orang ingin berpartisipasi dan itulah yang penting. Kalau itu sudah diadopsi dan diinternalisasi mendarah daging di dalam hati pikiran masyarakat, maka stunting ini akan menjadi persoalan siapapun yang nanti akan memimpin Indonesia maka tidak boleh mengabaikan namanya stunting ini, dan itulah yang menjadi target kita,” kata Muhadjir Effendy.
Menurut Muhadjir, pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan tidak boleh diabaikan sama sekali karena sangat penting bagi kehidupan seorang manusia.
“1.000 Hari pertama awal kehidupan itu wajib tidak bisa diabaikan. Kenapa, karena tadi Pak Hasto luar biasa telah memaparkan sangat clear ya jadi 1.000 hari ini kalau lewat selesai dan kita mungkin termasuk bagian yang selesai itu karena 54 persen menurut Bank Dunia tahun 2019 ya 54 persen angkatan kerja produktif Indonesia itu mantan stunting,” jelas Muhadjir.
Sementara itu Kepala BKKBN Dr Hasto Wardoyo memaparkan data dari Kemenkes tahun 2023. Dimana pada tahun 2022 faktor-faktor yang mempengaruhi penurunan stunting yaitu pemberian Air Susu Ibu (ASI) sebanyak 96,4 persen, sumber protein hewani 69,9 persen, Inisiasi Menyusu Dini (IMD) 60,1 persen, konseling gizi sebanyak 32 persen, sumber susu dan olahan 30,1 persen, dan ASI Eksklusif 16,7 persen.***