Jakarta (ANTARA) - Kepala Staf TNI Angkatan Udara (Kasau) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo kepada tim evakuasi dari TNI menyampaikan misi yang mereka emban yaitu mengevakuasi warga negara Indonesia (WNI) di Sudan merupakan wujud negara hadir melindungi warganya.
“Panglima TNI menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya atas pelaksanaan tugas, dan tugas-tugas ini merupakan bentuk kehadiran negara kepada saudara kita semua di luar negeri, yang kebetulan terdampak (konflik) di Sudan,” kata Kasau saat memberi arahan pada apel penyambutan tim evakuasi di Lanud Halimperdanakusuma, Jakarta, Senin (1/5) 2023.
Ia memuji kerja para prajurit yang tergabung dalam tim evakuasi, karena misi evakuasi berjalan sukses dan lancar.
“Kerja sama yang telah dilaksanakan tentunya melalui persiapan-persiapan yang baik, dan inilah hasilnya dari semua persiapan yang baik dan matang,” katanya.
Kasau berpesan kepada seluruh prajurit agar terus siap sedia menjalankan tugas-tugas yang diberikan ke depannya.
“Saya berharap kita selalu siap untuk melaksanakan tugas-tugas selanjutnya,” kata Fadjar Prasetyo..
Kementerian Luar Negeri bekerja sama dengan TNI dan beberapa kementerian/lembaga per 1 Mei 2023 telah mengevakuasi 930 WNI dari Sudan menuju titik-titik aman di Jeddah, Arab Saudi, dan di perbatasan Sudan dan Mesir.
Dari jumlah itu, 823 WNI telah dipulangkan ke Tanah Air melalui tiga tahap kepulangan dari Jeddah, Arab Saudi menuju Jakarta menumpang pesawat komersial dan pesawat Boeing 737 A-7305 TNI AU.
Sementara itu, sebanyak 107 WNI lainnya yang saat ini ada di Jeddah dijadwalkan kembali ke Tanah Air, Senin, menumpang pesawat komersial.
TNI dalam misi evakuasi di Sudan mengerahkan sebanyak 39 prajurit yang merupakan kru penerbang TNI AU, prajurit pasukan elite Satbravo 90 Komando Pasukan Gerak Cepat (Kopasgat) TNI AU, dokter, BAIS TNI, dan Puspen TNI. Tim evakuasi itu dipimpin Kolonel (Pnb) Noto Casnoto.
Di Lanud Halim Perdanakusuma, Senin, tim evakuasi merampungkan misi mereka setelah memulangkan 75 WNI dari Jeddah ke Indonesia.
Kasau Marsekal TNI Fadjar Prasetyo menyambut kedatangan para WNI dan tim evakuasi.
“Total (evakuasi) yang kami laksanakan di TNI AU sudah empat penerbangan dari Sudan melalui Port Sudan menuju Jeddah bolak-balik. WNI yang kami bawa khususnya oleh pesawat TNI AU sejumlah 344 orang, dan ada 15 warga negara asing (WNA) yang kebetulan memohon bantuan kepada Kementerian Luar Negeri RI untuk dapat diangkut menuju Jeddah,” katanya di Lanud Halimperdanakusuma, Jakarta, Senin.
Sebanyak 15 WNA yang diangkut Tim Evakuasi TNI dari Port Sudan menuju Jeddah, di antaranya berasal dari Australia, Sudan, dan Djibouti.
“Syukur Alhamdulilah pelaksanaan penjemputan warga negara dan saudara-saudara kita ini berjalan lancar. Ini adalah berkat hasil kerja sama semua pihak, khususnya Kementerian Luar Negeri melalui kedutaan di sana dan KBRI Jeddah serta TNI yang bertugas di sana,” kata Kasau.
Konflik bersenjata pecah di Sudan sejak 15 April antara militer Sudan (SAF) dan kelompok paramiliter Rapid Support Forces (RSF). Ketegangan mulai muncul saat ada upaya melebur RSF menjadi bagian dari militer Sudan.
Pertempuran terjadi sebagian besar di Ibu Kota Sudan, Khartoum, dan meluas ke wilayah sekitar. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan akibat konflik bersenjata itu lebih dari 400 orang meninggal dunia, dan lebih dari 4.000 warga luka-luka.
Misi evakuasi WNI di Sudan berlangsung saat militer Sudan dan kelompok paramiliter menyepakati gencatan senjata selama beberapa hari yang pada 30 April 2023 diperpanjang sampai selama 72 jam.