Jakarta (ANTARA) - Kedatangan 75 warga negara Indonesia (WNI) di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Senin, menutup misi TNI mengevakuasi WNI di Sudan.
Di Lanud Halimperdanakusuma, kedatangan 75 WNI itu disambut oleh Kepala Staf TNI Angkatan Udara (Kasau) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo, dan Direktur Jenderal Protokol dan Konsuler Kementerian Luar Negeri RI Andy Rachmianto.
“Total (evakuasi) yang kami laksanakan di TNI AU sudah empat penerbangan dari Sudan melalui Port Sudan menuju Jeddah bolak-balik. WNI yang kami bawa khususnya oleh pesawat TNI AU sejumlah 344 orang, dan juga ada 15 warga negara asing (WNA) yang kebetulan memohon bantuan kepada Kementerian Luar Negeri RI untuk dapat diangkut menuju Jeddah,” kata Marsekal Fadjar di Lanud Halimperdanakusuma, Jakarta, Senin.
15 WNA yang diangkut tim evakuasi TNI dari Port Sudan menuju Jeddah, di antaranya berasal dari Australia, Sudan, dan Djibouti.
“Syukur Alhamdulilah pelaksanaan penjemputan warga negara, dan saudara-saudara kita ini berjalan lancar. Ini adalah berkat hasil dari kerja sama semua pihak, khususnya Kementerian Luar Negeri melalui kedutaan di sana dan KBRI Jeddah serta juga dari TNI yang bertugas di sana,” kata Kasau.
TNI memberangkatkan tim evakuasi yang terdiri atas 39 prajurit dari beberapa satuan, di antaranya Satbravo 90 Kopasgat TNI AU, kru penerbang TNI AU, dokter, BAIS TNI, dan Puspen TNI. Tim evakuasi itu dipimpin oleh Kolonel Pnb Noto Casnoto.
Setibanya di Lanud Halimperdanakusuma, 75 WNI itu mengikuti pemeriksaan kesehatan dan langsung diarahkan ke tempat mengambil barang, kemudian mereka diangkut oleh empat bus Metrotrans dari TransJakarta menuju Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta.
Kementerian Luar Negeri menyampaikan ada 930 WNI yang telah dievakuasi dari Port Sudan menuju Jeddah. Dari jumlah itu, 823 WNI telah dipulangkan ke tanah air melalui tiga tahap kepulangan dari Jeddah menuju Jakarta menumpang pesawat komersial dan pesawat Boeing 737 A-7305 TNI AU.
“Ini adalah tahap ketiga atau kloter ketiga rombongan WNI yang sudah kami pulangkan. Yang pertama, pada 28 April lalu, yang tahap kedua kemarin (30/4), dua-duanya menggunakan pesawat Garuda Indonesia. Dan hari ini, tahap ketiga kami memulangkan total 75 WNI dari Sudan. Dengan demikian, total yang sudah kami pulangkan jumlahnya 823 orang,” kata Andy Rachmianto.
Konflik bersenjata pecah di Sudan sejak 15 April antara militer Sudan (SAF) dan kelompok paramiliter Rapid Support Forces (RSF). Ketegangan mulai muncul saat ada upaya melebur RSF menjadi bagian dari militer Sudan.
Pertempuran terjadi sebagian besar di ibu kota Sudan, Khartoum, dan meluas ke wilayah sekitar. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan akibat konflik bersenjata itu lebih dari 400 orang meninggal dunia, dan lebih dari 4.000 warga luka-luka.