New York (ANTARA) - Dolar AS sedikit menguat terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), karena pembicaraan untuk menaikkan plafon utang antara Presiden AS Joe Biden dan Ketua DPR Kevin McCarthy dilanjutkan kembali.
Biden dan McCarthy dijadwalkan bertemu di Gedung Putih pada saat yang sangat penting ketika Washington bekerja untuk mencapai kompromi anggaran dan menaikkan batas pinjaman negara pada waktunya untuk mencegah gagal bayar federal yang menghancurkan.
Demokrat dan Republik masih berselisih jauh dalam kesepakatan untuk menaikkan plafon utang, dan tidak jelas apakah kesepakatan dapat dicapai sebelum Departemen Keuangan kehabisan uang paling cepat 1 Juni.
Presiden Fed St. Louis James Bullard mengatakan pada Senin (22/5/2023) bahwa Fed mungkin perlu menaikkan suku bunga acuan sebesar 50 basis poin lagi tahun ini, yang mendorong dolar AS lebih tinggi.
Selain itu, Presiden Federal Reserve Minneapolis Neel Kashkari mengatakan itu adalah "close call" (lolos dari kejadian yang tidak menyenangkan) baginya jika bank sentral harus menaikkan suku bunga bulan depan atau berhenti sejenak sambil memantau prospek inflasi.
Sementara Presiden Fed San Francisco Mary Daly mengatakan terlalu dini untuk mengatakan apakah bank sentral AS akan menaikkan suku pada pertemuan kebijakan 13-14 Juni.
"Dolar AS kemungkinan akan tetap stabil dalam beberapa hari mendatang karena investor menunggu hasil pembicaraan plafon utang," kata Michael Hewson, kepala analis pasar di CMC Markets.
Pada akhir perdagangan New York, euro naik menjadi 1,0819 dolar AS dari 1,0807 dolar AS pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi 1,2442 dolar AS dari 1,2448 dolar AS pada sesi sebelumnya.
Dolar AS dibeli 138,5500 yen Jepang, lebih tinggi dari 138,0760 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS turun menjadi 0,8970 franc Swiss dari 0,8998 franc Swiss, dan turun menjadi 1,3507 dolar Kanada dari 1,3509 dolar Kanada. Dolar AS naik menjadi 10,5523 krona Swedia dari 10,5292 krona Swedia.