Jakarta (ANTARA) - Menteri Pertahanan (Menhan) RI Prabowo Subianto secara resmi menyerahkan unit kedua C-130J Super Hercules kepada Kepala Staf TNI Angkatan Udara (Kasau) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis.
Dalam upacara serah terima itu, Prabowo juga membuka tirai merah putih yang dilekatkan ke pesawat, memecahkan kendi, dan menyiram air kembang ke moncong pesawat.
Kemudian, Menhan Prabowo, Kasau Marsekal Fadjar, dan pejabat lainnya dari TNI AU serta Kementerian Pertahanan, di antaranya Wakil Kepala Staf TNI AU Marsekal Madya TNI A. Gustaf Brugman, Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan RI Marsekal Madya TNI Donny Ermawan Taufanto, dan Kepala Staf Umum (Kasum) TNI Letjen TNI Bambang Ismawan.
Selepas sesi foto, rombongan pun mengikuti sesi terbang joyflight dari Lanud Halim Perdanakusuma memutari beberapa wilayah seperti Tanjung Priok, Jakarta Utara, dan Karawang, Jawa Barat.
Pesawat lepas landas pada pukul 10.58 WIB dan kembali mendarat di Lanud Halim Perdanakusuma pada 11.24 WIB. Sesi terbang berlangsung kurang dari 30 menit.
Dua pilot TNI AU yang menerbangkan C-130J Super Hercules, yaitu Mayor (Pnb) Ulung dan Mayor (Pnb) Chandra. Keduanya merupakan penerbang dari Skadron 31 Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta.
Usai mengikuti sesi joyflight, Prabowo menyampaikan pemerintah berkomitmen terus memperkuat pertahanan termasuk di antaranya alutsista TNI AU.
“Ini saya kira kita semua membutuhkan kekuatan di darat, laut, dan udara, karena negara kita sangat kaya, sangat dihormati oleh bangsa-bangsa lain. Oleh karena itu, kita harus punya sosok kekuatan yang tangguh untuk menjaga semua kekayaan kita,” kata Menhan Prabowo saat jumpa pers selepas sesi joyflight di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis.
Prabowo lanjut menjelaskan Indonesia butuh pertahanan yang kuat tidak hanya untuk menjaga wilayah dan kedaulatan NKRI, tetapi juga untuk menjaga sumber-sumber daya alam di dalam negeri.
“Kalau kita kuat, bisa menjaga kemerdekaan kita, kita bisa menjaga kekayaan kita, sumber-sumber alam kita. Sekarang, dunia penuh persaingan, banyak ketegangan, nah jadi kita harus tangguh,” kata Prabowo.
Pesawat C-130J Super Hercules TNI AU dibuat oleh Lockheed Martin di Marietta, Georgia, Amerika Serikat. Unit kedua pesawat itu, yang nomor ekornya A-1340, diantar dari pabrik Lockheed Martin bulan lalu, dan tiga di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, pada 28 Juni 2023.
Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pertahanan RI pada 2019 resmi membeli lima unit C-130J Super Hercules dari Lockheed Martin. Lima pesawat itu dijadwalkan tiba secara bertahap di Tanah Air pada 2023 sampai dengan awal 2024.
Unit pertama C-130J Super Hercules tiba di Lanud Halim Perdanakusuma pada 6 Maret 2023. Unit ketiga sampai kelima dijadwalkan tiba ke Tanah Air pada Juli 2023, Oktober 2023, dan Januari 2023.
Kelima pesawat itu nantinya ditempatkan di Skadron Udara 31 Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta.
Pesawat Super Hercules C-130J memiliki panjang 34,69 meter, tinggi 11,9 meter, dan lebar sayap 39,7 meter, sementara panjang kompartemen kargonya 16,9 meter, lebar 3,12 meter, dan tinggi 2,74 meter.
Pesawat teranyar TNI AU C-130J Super Hercules itu dapat membawa beban maksimal hingga hampir 20.000 kilogram atau hampir 20 ton. C-130J Super Hercules juga dapat mengangkut 8 palet atau 97 tandu, 128 pasukan tempur, dan 92 pasukan terjun payung.
Pesawat C-130J Super Hercules memiliki peningkatan fitur dari tipe pendahulunya misalnya peningkatan sistem perlindungan bahan bakar, serta sistem penanganan kargo. Ada juga perbaikan sistem flight station yang lebih canggih dan sistem avionik digital terintegrasi penuh.
Pesawat baru TNI AU itu pun telah dilengkapi dengan tampilan layar head-up dan teknologi navigasi canggih yang mencakup sistem navigasi inersia ganda dan GPS.
Kecepatan maksimal pesawat C-130J Super Hercules mencapai 660 kilometer per jam pada ketinggian 6.706 meter dan tenaganya diperoleh dari empat turboprop Rolls-Royce AE 2100D yang bisa menghasilkan daya 4.700 tenaga kuda.