Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir ingin wasit sepak bola di Tanah Air menjadi lebih baik apalagi adanya penerapan Video Assistant Referee (VAR) untuk putaran kedua Liga 1 pada 2024.
"Kita ingin pastikan para wasit siap, punya kemampuan, dan juga confidence. Karena itu, selain tadi ada training, saya juga memberikan pandangan ke depan mengenai perwasitan kita harus lebih baik," kata ketum PSSI sekaligus Menteri BUMN itu setelah acara.
Dia mengatakan wasit adalah kunci lancarnya pertandingan. "Karena jadi kunci, kalau perwasitan kita tidak ada peningkatan tentu jalannya pertandingan tidak maksimal," lanjutnya.
Erick yang baru-baru ini menjadi Ketua Komite Wasit PSSI juga menjelaskan bahwa dia ingin mengubah persepsi masyarakat yang menganggap semua wasit berbuat curang.
"Jangan terjebak persepsi seakan-akan semua wasit kita curang, saya tidak setuju. Karena itu saat expo, saya sendiri menawarkan menjadi pimpinan komite wasit tidak lain untuk menyemangati bahwa kita peduli dengan mereka (wasit), sehingga Ketua PSSI saja mau turun."
Erick menjelaskan bahwa PSSI sudah melakukan kerja sama dengan Jepang demi memperbaiki dan meningkatkan kualitas wasit di Indonesia.
"Kita nanti studi banding sama Jepang, ada struktur perwasitan yang harus kita perbaiki secara menyeluruh dan biayanya tidak murah. Tidak pernah di PSSI punya anggaran segini besar untuk perwasitan," ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, dia juga mengucapkan terima kasih kepada pihak liga (Indonesia) yang mendorong adanya percepatan penerapan VAR sehingga menjadi sebuah terobosan luar biasa.
Erick juga meminta dukungan pemerintah agar VAR bisa diterapkan secara menyeluruh di stadion-stadion yang dipakai untuk pertandingan BRI Liga 1.
"Saya berharap pemerintah bisa membantu renovasi 16 stadion yang bisa untuk BRI Liga 1 dan sudah ada sistem VAR-nya nanti. Kalau stadion GBK, I Wayan Dipta, dan Manahan sudah punya. Akan tetapi, yang lainnya harus dimaksimalkan."
Sementara itu, Wakil Ketua Umum II PSSI Ratu Tisha Destria mengatakan pelatihan penerapan VAR akan berlangsung sampai enam bulan yang akan dilakukan beberapa tahap.
"Pelatihan ini jangka waktunya sampai enam bulan, ini kickoff pertama. Di sini akan ada dua acara yaitu pelatihan VAR dan referee asesor," katanya.