Labuan Bajo (ANTARA) - Kepala Kepolisian Indonesia, Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, dalam sambutan pembukaan ASEAN Ministerial Meeting On Transnational Crime (AMMTC) ke-17 di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur mengatakan kerja sama antar negara ASEAN menjadi kunci utama untuk memberantas kejahatan transnasional.
Di tengah situasi global saat ini, Sigit mengatakan negara-negara dalam kawasan ASEAN mampu tampil sebagai pusat pertumbuhan ekonomi dunia sesuai dengan tema keketuaan ASEAN tahun ini ASEAN Matters: Epicentrum of Growth.
Ia menyadari bahwa stabilitas dan keamanan dalam kawasan menjadi kunci untuk menjaga tren pertumbuhan positif yang telah terbangun tersebut.
Namun, ada ancaman serius yang perlu diwaspadai dalam menjaga stabilitas dan keamanan negara yakni kejahatan transnasional yang sangat kompleks saat ini.
Sebagai respon terhadap kompleksitas tersebut, ia menerangkan telah melakukan pertemuan tingkat working group, Senior Officials Meeting on Transnational Crime (SOMTC) ke-23, dan pertemuan terkait lainnya.
"Kami saling bertukar pandangan terkait tren kejahatan transnasional terkini seperti penyalahgunaan teknologi dalam berbagai aktivitas kriminal, hot spot kejahatan transnasional, modus operandi baru yang dikembangkan untuk menghindari deteksi penegak hukum, dan kerja sama antar kelompok kejahatan transnasional yang berbeda," katanya.
Ia menyatakan komitmen Indonesia dan Polri untuk meningkatkan kerja sama dengan berbagai forum dan mekanisme yang ada seperti pertukaran informasi, pemanfaatan teknologi, pembangunan kapasitas, police-to-police, handing over, joint investigations, mutual legal assistance, dan ekstradisi.
Polisi Indonesia juga mengevaluasi regulasi, kerangka kerja, kapasitas penegak hukum, dan kerja sama yang telah ada agar dapat berjalan lebih efektif dan adaptif dalam menghadapi perkembangan kejahatan transnasional.
AMMTC Ke-17 telah resmi dibuka oleh Presiden Joko Widodo secara daring.
Sigit menekankan pertemuan AMMTC itu menjadi forum strategis untuk berbagi pandangan dalam menentukan strategi, kebijakan, dan upaya nyata penanggulangan kejahatan transnasional di kawasan.
Ia mengatakan ada beberapa perubahan dalam kerangka kerja sama yang telah berjalan sehingga dapat mengoptimalkan efektivitas penanggulangan kejahatan transnasional, perlindungan bagi saksi dan korban kejahatan, serta meningkatkan kewaspadaan masyarakat terhadap risiko terjadinya kejahatan transnasional.