Jakarta (ANTARA) - Wakil Presiden Ma’ruf Amin mendorong pembukaan kantor cabang Bank Syariah Indonesia (BSI) di Arab Saudi guna memberikan keuntungan bagi kedua negara.
“Bapak Wakil Presiden berharap dengan (kunjungan) pihak direksi BSI ke Dubes Arab Saudi yang lalu bisa ditindaklanjuti untuk bagaimana agar BSI atau Bank Syariah Indonesia mempunyai perwakilan di Arab Saudi,” kata Masduki sebagaimana siaran pers yang diterima di Jakarta, Senin.
Menurut Masduki, Wapres menyerahkan sepenuhnya kepada pemerintah Arab Saudi untuk menentukan lokasi kantor cabang BSI, seperti misalnya di Madinah, Riyadh, atau Jeddah.
“Terserah yang penting segera bisa ada perwakilan BSI atau kemungkinan kerja sama yang lain ke depan,” terangnya.
Melalui pembukaan cabang BSI di Arab Saudi ini, kata Masduki, Wapres meyakini bahwa akan ada keuntungan yang dapat diperoleh kedua negara.
“Mengenai keuntungan itu sama-sama akan memberikan keuntungan baik dari kita ataupun dari sahabat kita dari negara Arab Saudi,” kata dia.
Lebih lanjut, Masduki menyebutkan bahwa hal lain yang dibahas pada pertemuan tersebut adalah terkait undangan kepada Wapres untuk menghadiri acara peringatan Hari Nasional (National Day) Arab Saudi pada 25 September 2023 di Jakarta.
“Insyaallah Bapak Wakil Presiden berusaha untuk bisa menghadiri (acara tersebut) dengan beberapa orang dari Sekretariat Wakil Presiden,” ujarnya.
Sementara itu pada kesempatan tersebut, Dubes Arab Saudi Faisal bin Abdullah Al-Amudi menyampaikan bahwa dirinya menyambut baik keinginan Wapres untuk membuka kantor cabang BSI di Arab Saudi.
“Kami juga siap untuk melakukan semua yang dapat menyukseskan niat dari pembukaan cabang BSI di Arab Saudi,” kata Faisal.
Faisal juga menuturkan bahwa pada kesempatan itu dirinya melaporkan kepada Wapres terkait perkembangan rencana kunjungan Presiden Joko Widodo ke Arab Saudi pada Oktober mendatang. Ia mengharapkan kunjungan ini akan menghasilkan berbagai penandatangan MoU dan kerjasama tingkat tinggi kedua negara.
“Di dalam penandatanganan tersebut banyak sekali agenda-agenda dari sektor-sektor, baik ekonomi, pendidikan, agama, kemudian investasi, dan dalam hubungan (dengan ASEAN) akan ada pertemuan antara pemimpin ASEAN dengan negara-negara teluk, Putra Mahkota Arab Saudi nanti yang akan berada di sana,” katanya.
Faisal menyampaikan bahwa pertemuan dengan Wapres kali ini sangat produktif karena membahas berbagai hal yang dapat meningkatkan hubungan baik Indonesia dan Arab Saudi.
Faisal pada kesempatan itu juga mengungkapkan keinginannya kepada Wapres untuk mengunjungi dan menjalin kerjasama dengan Pondok Pesantren (Ponpes) An-Nawawi di Tanara, Banten.
“Kami berterima kasih diterima oleh Bapak Wakil Presiden pada hari ini dan kami telah mendiskusikan banyak sekali hal-hal yang akan membuat hubungan antara Kerajaan Arab Saudi dan Indonesia semakin baik dan semakin meningkat,” ujar Faisal.
Arab Saudi saat ini masih tercatat sebagai salah satu mitra strategis Indonesia dalam bidang investasi dan perdagangan. Dengan berkembangnya upaya diversifikasi ekonomi dan pengembangan pusat-pusat wisata, terdapat peluang bagi Indonesia untuk menjadi mitra strategis Arab Saudi melalui sinergi upaya Visi Arab Saudi 2030 dan Visi Indonesia Emas 2045 di sektor pembangunan dan ekonomi.
Meskipun neraca perdagangan RI-Arab Saudi periode 2017-2021 masih defisit bagi RI akibat kenaikan bea masuk impor yang berdampak pada tren perdagangan periode tersebut menurun sebesar 0,4 persen, tetapi ekspor RI ke Saudi masih mampu membukukan tren peningkatan sebesar 3,76 persen pada periode yang sama.
Adapun komoditas ekspor Indonesia yang berpotensi dipasarkan di Arab Saudi mencakup produk bahan makanan, produk makanan, serta produk hasil pertanian-perikanan.