Jambi (ANTARA) - Kepala Perwakilan BKKBN Jambi dan Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Thaha Jambi (STS) menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dalam kerja sama bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada Masyarakat serta peningkatan kualitas sumber daya manusia, utama nya dalam penanganan stunting dan program Bangga Kencana.
Kepala BKKBN Provinsi Jambi, Putut Riyatno mengapresiasi pimpinan beserta jajaran UIN STS Jambi yang kembali melanjutkan kerja sama dalam pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada Masyarakat serta peningkatan kualitas sumber daya manusia.
Ia menjelaskan, berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting, Pemerintah telah menetapkan Percepatan Penurunan Angka Stunting pada balita sebagai prioritas yang harus dikerjakan dengan berbagai langkah strategis, efektif dan efisien.
BKKBN selaku Ketua Pelaksana Percepatan Penurunan Stunting telah menetapkan Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan Stunting atau yang dikenal dengan RAN PASTI. Dalam Rencana Aksi Nasional BKKBN harus mampu menyediakan data keluarga berisiko stunting, melakukan pendampingan keluarga berisiko stunting, melakukan pendampingan semua calon pengantin/calon PUS, surveilans keluarga berisiko stunting dan melakukan audit kasus stunting.
Selanjutnya, kata Putut, pemerintah juga telah menetapkan stunting (pertumbuhan kerdil atau tengkes) sebagai isu prioritas nasional dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 20202024 dengan target penurunan yang signifikan, dari kondisi 24,4 persen pada tahun 2021 menjadi 14 persen pada tahun 2024. Untuk Provinsi Jambi berada pada angka 22.4 % lebih rendah dari angka nasional, dimana ditargetkan menjadi 12,74% pada tahun 2024 sesuai indikator dan target Prioritas Nasional Tahun 2023 diantaranya Menurunnya Prevalensi Stunting (Pendek dan Sangat Pendek). Untuk itu, konsistensi atas komitmen Pemerintah Daerah dalam mendukung intervensi percepatan penurunan stunting harus kita jaga dan kita tingkatkan.
Dalam mengintegrasikan seluruh program dan kegiatan BKKBN termasuk dalam percepatan penurunan stunting, BKKBN memiliki Program Kampung Keluarga Berkualitas dimana terdapat integrasi dan konvergensi penyelenggaraan, pemberdayaan dan penguatan institusi keluarga. Dari Kampung Keluarga Berkualitas ini kita bisa melihat bagaimana implementasi berbagai program yang dilaksanakan untuk percepatan penurunan stunting baik yang dilakukan oleh BKKBN maupun yang dilaksanakan oleh lintas sektor lainnya. Kampung Keluarga Berkualitas merupakan miniatur penyelenggaraan Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan, dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana).
Sesuai dengan Surat Edaran Kemendagri RI Nomor. 843.4/2879/SJ tanggal 15 April 2020, melalui Kampung Keluarga Berkualitas (Kampung KB) diharapkan dapat berkontribusi di dalam penanggulangan stunting, penurunan angka kematian ibu, penurunan angka kematian bayi, menurunkan angka unmet-need, meningkatkan kesertaan ber-KB, serta menurunkan angka kemiskinan ekstrim.
"Hal ini tentunya sangat mendukung pada program percepatan penurunan anak kerdil (stunting), yang merupakan salah satu program lintas sektoral yang melibatkan berbagai instansi pemerintah baik pusat maupun daerah, atau yang lebih keren disebut pendekatan Pentahelix," ujarnya.
Dimana elemen/sektor yang terlibat didalamnya adalah; Pemerintah, Masyarakat, Swasta/korporasi, Institusi pendidikan/universitas, dan Media Massa. Masing-masing bidang tersebut, tentunya mengerahkan segenap upaya dan keahliannya dalam percepatan penurunan prevalensi stunting.
Selain itu, lanjutnya, sesuai amanat Peraturan Presiden Nomor. 72 Tahun 2021 yang mana Pemerintah Daerah (Kabupaten/Kota) yang menerima pendampingan dalam Program Percepatan Penurunan Stunting (PPS) dari Perguruan Tinggi melalui Tri Dharma sebesar 75 persen pada tahun 2023.
"Harapannya UIN STS dan Perwakilan BKKBN Provinsi Jambi dapat berkolaborasi melalui Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana). UIN sebagai Perguruan Tinggi Peduli Kependudukan (PTPK) di Provinsi Jambi menjadi PT yang mampu mengintegrasikan Program Bangga Kencana ke dalam Perkuliahan, kegiatan kemahasiswaan, penelitian dan pojok kependudukan dalam rangka menumbuhkan wawasan kependudukan dan pembangunan keluarga kepada generasi muda," kata Putut menjelaskan.
Salah satu kegiatan Perguruan Tinggi Peduli Kependudukan (PTPK) yang dapat diimplementasikan dalam kegiatan kemahasiswaan adalah Program KKN Mahasiswa Penting (Mahasiswa Peduli Stunting) di Kabupaten/Kota. KKN Tematik Stunting yaitu KKN Mahasiswa Penting (Peduli stunting) merupakan wujud pembelajaran mahasiwa dalam bentuk pengabdian kepada Masyarakat dengan mengangkat tema stunting.
Selanjutnya, Kampung Keluarga Berkualitas yang ada di Provinsi Jambi dapat dijadikan sebagai laboratorium bagi Perguruan Tinggi dan Institusi Pendidikan untuk melakukan penelitian dan studi lanjut mengenai Program Bangga kencana.
"Kami sangat mengharapkan dukungan dan kerjasama yang baik dari Perguruan Tinggi/ Lembaga pendidikan /akademisi/praktisi dalam Program Bangga Kencana dan program percepatan penurunan stunting ini sehingga peningkatan kualitas keluarga dapat terwujud," kata Putut.
Sementara itu, Rektor UIN STS Jambi, Prof Su'aidi mengapresiasi kerja sama yang kembali dilakukan antara UIN dan BKKBN. Dia berharap program-program dalam kesepakatan bisa segera di implementasikan di lapangan oleh mahasiswa bersama BKKBN.***