Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Indonesia dan Korea Selatan menyepakati sejumlah kerja sama, antara lain pembangunan MRT Fase 4 hingga "smart city" di IKN Nusantara dalam pertemuan bilateral Presiden Joko Widodo dan Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol.
"Terkait Korea Selatan, kerja sama infrastruktur dan mengharapkan MRT Fase 4 bisa dimulai konstruksinya tahun 2024," kata Menlu Retno saat ditemui di Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat.
Berdasarkan hasil pertemuan itu, Menlu menjelaskan kedua pemimpin optimistis investasi dapat meningkat karena kedua negara telah memiliki dialog investasi yang tinggi, khususnya bidang ekosistem kendaraan listrik yang menjadi salah satu prioritas.
Presiden pun menyambut baik konsorsium LG dan mitra di Indonesia untuk merealisasikan "grand package investment" senilai 9,8 miliar dolar AS, serta konstruksi pabrik katoda di Batam yang melibatkan BUMN dan pengusaha daerah.
Kepala Negara juga mengundang partisipasi Bank Korea untuk mendukung kerja sama dalam mendukung ekosistem mobil listrik (electric vehicle/EV).
"Presiden juga mengapresiasi pemerintah Korsel untuk pembangunan di IKN sebagai 'smart city'," kata Retno.
Selain pembangunan "smart city", dukungan Korea Selatan terhadap pembangunan IKN juga diharapkan mencakup sektor baru di bidang pengembangan SDM dan digitalisasi birokrasi untuk mempercepat transformasi birokrasi.
Pemerintah Korea Selatan juga sepakat mengembangkan industri wisata perawatan kesehatan (medical tourism industry) di Bali.
Pada poin keempat, Presiden mengharapkan akses pasar yang lebih besar untuk produk pertanian, serta peningkatan kapasitas pada teknologi agar produk pertanian dan perikanan Indonesia dapat sesuai standar Korea Selatan.
Terakhir, Presiden Jokowi juga mengapresiasi peningkatan kuota pekerja migran Indonesia ke Korea Selatan.