Jambi (ANTARA) - Bank Indonesia (BI) Perwakilan Provinsi Jambi mendorong peningkatan produktivitas pertanian dan mitigasi risiko cuaca melalui digital farming pada klaster bawang merah di Kabupaten Bungo.
"Kami sudah membuat demplot bawang merah di Kabupaten Bungo karena ada potensi produksi di sana," katanya.
Mukti menegaskan bahwa BI Jambi telah menyalurkan sarana dan prasarana pertanian untuk peningkatan produktivitas dan mitigasi resiko cuaca. Klaster bawang merah di Kabupaten Bungo ini, kata dia, juga menjadi pilot project digital farming di Provinsi Jambi.
Meski jumlah demplot bawang dengan konsep digital farming belum begitu besar, tapi Mukti menegaskan bahwa pada klaster bawang merah pada kelompok tani ini sudah dilakukan penerapan teknologi digital, seperti pada teknik penyiaran tanaman yang menggunakan drone.
Ia berharap, fasilitas tersebut ke depan bisa digunakan secara bergilir oleh kelompok pertanian lainnya sehingga mempermudah kerja dan meningkatkan produktivitas.
Bank Indonesia Provinsi Jambi memastikan bahwa pemanfaatan digital dalam pengembangan sektor pertanian perlu dipercepat untuk menjamin ketersediaan bahan pangan di daerah.
Selain penggunaan drone guna penyemprotan lahan tanaman agar lebih efisien juga dilakukan pengguna deteksi unsur tanah sehingga penanaman lebih tepat.
Digital farming ini dinilai juga efektif dalam menghadapi resiko cuaca terutama saat El Nino melanda. Berdasarkan data yang diperoleh Bank Indonesia Provinsi Jambi dari BMKG dan Dinas Pertanian setempat, bahwa El Nino belum memberikan dampak yang tinggi bagi Provinsi Jambi pada semester II 2023 karena masih berada di dalam level rendah hingga moderat.
Meski begitu, karena Jambi memiliki ketergantungan pasokan bahan pangan dari daerah Jawa yang terdampak El Nino sehingga membutuhkan upaya dari dalam daerah untuk memproduksi bahan pangan sehingga mampu mencukupi kebutuhan dalam daerah.