Bangko, Merangin (ANTARA) - Pejabat (Pj) Bupati Kabupaten Merangin Mukti sangat mengapresiasi digelarnya Festival Junjung Pusako Kenduru Swarnabhumi (JPKS) 2023 di Kabupaten Sarolangun.
Kenduru Swarnabhumi merupakan kebudayaan Melayu untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang budaya pelestarian lingkungan sungai di Provinsi Jambi.
Sungai menjadi bagian penting bagi manusia, dan juga merupakan jalur transportasi yang menghubung rangkaian satu lokasi dengan lokasi lainnya. Selain itu, sungai juga menyimpan ragam bahan baku kehidupan manusia.
‘’Di Sungai ada ikan dan berbagai binatang yang ditangkap untuk disantap, ada pasir untuk membangun, ada emas yang ditambang untuk perhiasan dan hal-hal lainnya yang beragam,’’ kata Mukti.
Dengan demikian, sungai bukan hanya berupa aliran air dari hulu ke hilir melainkan bersamanya turut mengalirkan peradaban manusia. Salah satu sungai yang dimaksud adalah sungai Batanghari dan anak-anak sungainya.
Festival JPKS 2023 yang digelar di Desa Tanjung Gagak Kecamatan Bathin VIII tersebut, dibuka Gubernur Jambi Al Haris, dihadiri Direktur Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaaan Kemendikbud Ristek Irini Dewi Wanti.
"Kenduri Swarnabhumi merupakan ide dari Dirjen Kebudayaan Kemendikbud-Ristek yang melihat Jambi, merupakan daerah yang mempunyai peradaban budaya yang sangat panjang pada masa lampau," kata Gubernur Jambi.
Gubernur Jambi ingin peradaban budaya itu kembali diangkat dan dilestarikan sampai anak cucu karena Sungai Batanghari merupakan sungai terpanjang di Sumatera dengan panjangnya lebih kurang 800 Km.
Sungai Batanghari melintasi dua provinsi, yaitu Sumatera Barat dan Jambi, serta melewati sekian banyak Kabupaten Kota, di antaranya adalah Kabupaten Solok Selatan, Dharmasraya, Bungo, Tebo, Batanghari, Kota Jambi, Muaro Jambi, dan Tanjung Jabung Timur.
‘’Sungai Batanghari mencatat perjalanan panjang sejarah ke Melayu an di Sumatera hingga kawasan Semenanjung. Setidaknya, hal ini telah di tapaki pada abad ke-7 hingga 13 Masehi dengan menjadi jalur perdagangan yang ramai,’’kata Gubernur.
Tidak hanya para pedagang Nusantara yang meramaikannya, melainkan juga dari Cina, India, Persia, hingga Arab. Jambi mendapati tinggalan arkeologi dan peninggalan penting lainnya.