Indramayu (ANTARA) - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) memberikan apresiasi kepada para petani di Desa Karanglayung Kecamatan Sukra Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, karena berhasil menjaga produktivitas padi di angka rata-rata 8,6 ton gabah per hektare pada musim kemarau.
"Tadi saya tanyakan ke petani, 1 hektare bisa 8 sampai 9 ton. Rata-rata 8,6 ton per hektare," kata Jokowi di Indramayu, Jumat.
Dari hasil tinjauan itu, Jokowi mendapatkan informasi bahwa hasil produktivitas padi di Indramayu tetap stabil karena kondisi irigasi teknisnya masih berjalan baik.
"Kalau kemarin di Subang, (sekarang) di Indramayu saya kira karena memang ini irigasi teknisnya masih sangat bagus," ujarnya.
Secara keseluruhan, kata Jokowi, produksi padi khususnya di Indramayu masih tetap aman dan bahkan harga gabah yang sedang tinggi justru menguntungkan petani.
Jokowi menyebutkan harga gabah di Indramayu saat ini berkisar Rp7.200-Rp7.400 per kg. Meski demikian, dirinya mengakui kalau hal itu juga berdampak pada konsumen.
"Harga gabahnya sekarang senang semua, Rp7.300, Rp7.400, Rp7.200. Semua petani senang, tapi ada yang enggak senang, konsumennya," ujar Jokowi.
Jokowi menekankan tujuannya datang ke Indramayu dan menyaksikan proses panen raya secara langsung adalah untuk memastikan produksi pangan di daerah masih baik.
Sebelumnya, Presiden Jokowi tiba di Indramayu sekira pukul 09.03 WIB. Kedatangannya disambut sejumlah petani asal Desa Karanglayung yang sedang melakukan aktivitas pada lahan sawah.
Setibanya di lokasi, Presiden Jokowi langsung menyapa dan mengajak berdialog para petani.
Dalam kunjungan tersebut, turut hadir Plt Menteri Pertanian Arief Prasetyo, Pj Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin dan Bupati Indramayu Nina Agustina.