Jakarta (ANTARA) - Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo memimpin apel gelar pasukan Operasi Mantap Brata 2023-2024 dalam rangka pengamanan Pemilu 2024.
Apel gelar pasukan ini diikuti 2.926 personel dari Satgasopsus Mabes Polri, 1.420 personel Satgasopsus Polda Metro Jaya dan 286 personel dari instansi lainnya.
Sementara itu, untuk jumlah personel Polri yang dilibatkan dalam Operasi Mantap Brata 2023-2024 ini sebanyak 261.695 personel, yang terdiri atas personel Mabes Polri, dan polda jajaran seluruh Indonesia.
Dalam operasi ini, Polri juga bersinergi dengan penyelenggara Pemilu seperti KPU, Bawaslu Linmas dan instansi lainnya.
Operasi Mantap Brata 2023-2024 ini berlangsung selama 222 hari, yakni 74 hari selama 2023 dan 148 hari selama tahun 2024. Operasi ini dimulai sejak pendaftaran capres dan cawapres dilaksanakan pada tanggal 19 Oktober.
Polri membentuk sembilan satuan tugas (satgas) selama pelaksanaan Operasi Mantap Brata 2023-2024, yakni Satgas Preventif, Satgas Preemtif, Satgas tindak, Satgas Gakkum, Satgas pamcapres dan cawapres, Satgas Antiteror, Satgas pengamanan TPS luar negeri, Satgas Humas dan Satgas Banops.
Apel gelar pasukan Operasi Mantap Brata 2023-2024 dihadiri Kasum TNI mewakili Panglima TNI, Ketua KPU, Ketua Bawaslu, pimpinan perwakilan partai politik, serta pejabat utama Mabes Polri dan Polda Metro Jaya.
Apel diawali dengan mengecek kesiapan personel oleh Kapolri dengan mendatangi dan menanyakan tugas masing-masing personel yang mengikuti apel di Monas.
Di antaranya yang disapa dan dicek kesiapannya seperti personel Satgas Antiteror, Satgas pengawalan capres dan cawapres, juga ada dari instansi lain seperti Dishub DKI Jakarta.
"Siap jenderal, Dishub DKI Jakarta siap mendukung penuh pengamanan Pemilu 2024," ujar komandan pasukan Dishub DKI Jakarta saat berdialog dengan Kapolri.
Dalam apel gelar pasukan ini, juga digelar peralatan serta kendaraan taktis milik TNI Polri yang digunakan dalam pengamanan Pemilu 2024, seperti helikopter, rantis anoa, pasukan anjing pelacak K-9, dan lainnya.