Yogyakarta (ANTARA) - Sejumlah mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) mengembangkan teknologi PsyBot, yang menggabungkan kecerdasan buatan dengan ilmu psikologi untuk membantu mengatasi masalah kesehatan mental.
"Penelitian ini merupakan sebuah kontribusi yang diberikan oleh para peneliti untuk mahasiswa sebagai tindakan preventif masalah kesehatan mental," katanya.
Menurut Annisa, penelitian tersebut diawali studi pendahuluan yang mencakup wawancara dengan lima psikolog dari UGM serta tinjauan literatur yang komprehensif.
Sebelum melaksanakan eksperimen, Annisa beserta tim melakukan skrining terhadap tingkat kesepian mahasiswa dengan menggunakan alat ukur UCLA Loneliness Scale.
Berdasarkan hasil riset dan eksperimen yang dilakukan, menurutnya, PsyBot efektif menurunkan kerentanan kesepian pada mahasiswa.
Pola interaksi yang terjalin, lanjutnya, mirip dengan interaksi manusia pada proses konseling yang mampu merespons pengguna dengan teknik keterampilan mikro dalam konseling, seperti validasi emosi.
Dengan kemampuan tersebut, PsyBot dapat memberikan rasa pengertian kepada pengguna yang mungkin sedang menghadapi masalah emosional yang kompleks.
Selain memberikan pengertian, PsyBot juga mampu memberikan motivasi, memberikan tips, dan memastikan pengguna terhubung dengan lingkungan sekitarnya.
Sesuai dengan prinsip pertolongan pertama psikologis, PsyBot dapat memberikan saran kepada penggunanya untuk menghubungi layanan profesional jika gejala yang dialami semakin parah.
Hal tersebut, kata dia, memastikan bahwa bantuan yang diberikan tidak hanya sebatas komunikasi virtual, melainkan juga mengarahkan pengguna untuk mencari bantuan yang lebih tepat jika dibutuhkan.
"Lebih lanjut interaksi dengan PsyBot mampu meningkatkan kesejahteraan psikologis atau well-being. Tips dan saran yang diberikan juga terbukti mampu menghadirkan perasaan tenang pada penggunanya," kata Annisa.
Menurut dia, pertolongan pertama psikologis adalah langkah awal yang sangat penting dalam mengatasi masalah kesehatan mental.
Karena itu, kata dia, penelitian ini menjadi sebuah kontribusi yang penting bagi mahasiswa sebagai upaya preventif masalah kesehatan mental yang membantu mereka dalam menghadapi tekanan psikologis yang dialami.
"Selain itu inovasi ini juga menjadi salah satu langkah penting dalam pemanfaatan teknologi untuk mengatasi masalah kesehatan mental," kata Annisa.