Jakarta (ANTARA) - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menyatakan, pihaknya memanfaatkan platform dan teknologi digital untuk mengenalkan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) kepada pelajar di Indonesia.
Menurut Menkeu, tidak semua negara di dunia transparan mengenai APBN karena anggapan jika semakin sedikit yang mengetahui tentang anggaran negara maka semakin baik.
Artinya, ada potensi penyalahgunaan APBN yang dilakukan oleh para pengelola anggaran demi kepentingan-kepentingan tertentu.
“Makanya tadi disebutkan oleh Maniza (Country Representative United Nations Children’s Fund/Unicef Indonesia Maniza Zaman) mengenai demystifying Kementerian Keuangan, karena banyak negara di dunia yang Kementerian Keuangannya itu biasanya tertutup, eksklusif, tidak transparan,” ungkapnya.
Namun, lanjut Sri Mulyani, Unicef menilai APBN di Indonesia sudah dibeberkan secara transparan. Kemenkeu disebut telah melakukan sosialisasi terkait APBN kepada publik secara luas dengan memanfaatkan website hingga media sosial.
“(Transparansi APBN) Indonesia not even cuma menaruh di website, karena one criteria of transparency adalah you just put it in a website that's already transparent, as if kalau sudah ditaruh di website kita tahu (tentang APBN), padahal enggak. Kami di Kementerian Keuangan berusaha untuk terus reaching out. Kalau sekarang eranya media sosial, we use media sosial untuk reaching out dan educate, dan menggunakan untuk sarana menyampaikan kepada publik yang sangat luas mengenai APBN,” ujarnya.
Dalam kegiatan tersebut, ada 4.010 tim dengan total 12.030 siswa menengah atas (SMA) yang mengikuti perlombaan Olimpiade APBN 2023. Pada babak final, tersisa 4 tim dengan total 12 siswa yang berkompetisi.
Secara berurutan, juara pertama hingga ke-4 dimenangkan oleh tim SMA Negeri Insan Cendekia Kota Batam dari Kepulauan Riau, SMA Negeri 6 Kota Tangerang dari Banten, SMA Negeri 1 Tabanan dari Bali, dan SMA Negeri 3 Palopo dari Sulawesi Selatan.
Selain itu, para guru SMA turut berpartisipasi dalam perlombaan pembuatan video kreatif untuk menerangkan tentang APBN dengan durasi 7 menit.
“Saya berterima kasih kepada seluruh stakeholder, sekolah-sekolah, para murid, guru, kepala sekolah, mahasiswa yang kemudian melihat kompetisi ini sebagai sebuah kompetisi yang kemudian menarik minat dan bahkan melakukan persiapannya dengan sangat suguh-sungguh. Karena mengikuti proses ini saja sudah merupakan suatu proses edukasi yang luar biasa,” ucap Sri Mulyani.