Blitar (ANTARA) - Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri mengajak serta bakal calon Presiden Ganjar Pranowo dan bakal calon Wakil Presiden Mahfud Md menziarahi makam ayahnya, Presiden pertama Republik Indonesia Ir Soekarno di Blitar, Jawa Timur.
"Ziarah di makam proklamator dan Bapak Bangsa ini tentu saja kami mendoakan Bung Karno dengan perjuangannya, dengan seluruh dedikasi hidupnya bagi bangsa dan negara mendapatkan rahmat ilahi dari Yang Maha Kuasa, dapat tempat terbaik di surga," katanya setelah ziarah di makam Bung, Kota Blitar, Jumat.
Ia menambahkan dengan ziarah ini juga untuk mengingatkan lagi tentang ide, gagasan, cita-cita perjuangan, pemikiran Bung Karno bahwa selalu menjadi inspirasi bagi anak-anak bangsa.
Dirinya juga mengatakan, ziarah ini sekaligus meminta doa restu terkait sudah ditetapkannya Ganjar Pranowo serta Mahfud Md sebagai bakal calon Presiden dan bakal calon Wakil Presiden oleh PDIP, PPP, Partai Perindo, dan Partai Hanura.
"Ini memohon doa restu dan juga dari seluruh rakyat Indonesia sehingga dengan tradisi spiritualitas yang dibangun menunjukkan tingkat keimanan yang memang menjadi bagian karakter bangsa ini," ujar dia.
Terkait dengan hasil survei, pihaknya menegaskan partai bukan hanya berserah pada Sang Pencipta tetapi membangun tekad yang kuat dan semangat dedikasi sehingga bisa meraih hasil maksimal dalam Pemilu 2024.
Rombongan Megawati datang pada Jumat sore. Rombongan sebelumnya naik pesawat dan turun di Malang kemudian melanjutkan perjalanan darat ke Blitar.
Selain Megawati, hadir juga pengurus PDIP dari tingkat pusat hingga daerah, kemudian Ganjar Pranowo dan keluarga, Mahfud Md beserta keluarga. Hadir pula Menteri Hukum dan HAM Yasonna H Laoly, dan petinggi PDIP lainnya.
Mereka langsung menuju ke area makam begitu tiba di lokasi. Mereka menggelar doa bersama dengan diikuti jajaran pengurus dan kader partai.
Namun, jurnalis hanya bisa memantau dari luar area dan tidak diizinkan masuk ke makam.
Setelah selesai doa bersama, rombongan keluar dari area makam. Namun, Megawati masih mengaji di depan pusara ayahnya, membaca surat Yasin yang juga didampingi keluarga.