Kota Bandung (ANTARA) - Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin memimpin prosesi pemakaman Letnan Jenderal TNI (Purn.) Solihin GP di Taman Makam Pahlawan (TMP) Cikutra, Kota Bandung, Selasa.
Jenazah tiba di pintu masuk TMP Cikutra sekitar pukul 13.30 WIB diantar menggunakan mobil jenazah Komando Garnisun Tetap Bandung beserta sejumlah prajurit TNI.
Sebelumnya, jenazah almarhum disemayamkan disemayamkan di Mako II Kodam III Siliwangi, Jalan Sumbawa, Kota Bandung.
Prosesi pemakaman berlangsung secara militer yang rangkaiannya terdiri atas iring-iringan jasad dari pintu masuk TMP Cikutra menuju liang lahat, kemudian penembakan kehormatan juga dikenal dengan tembakan salvo.
“Upacara kenegaraan ini dilaksanakan sebagai penghormatan dan penghargaan pemerintah dan Tentara Nasional Indonesia atas jasa darma bakti serta pengabdian almarhum kepada negara dan bangsa semasa hidupnya,” kata Beh saat mengiringi penurunan jenazah Solihin GP ke liang lahat.
Bey menilai rakyat Jawa Barat serta banyak tokoh nasional akan merasa kehilangan oleh sosok negarawan sejati yang telah menjadi teladan yang baik bagi generasi-generasi selanjutnya.
“Almarhum semasa hidupnya mengedepankan semangat dan keikhlasan. Patut untuk diteladani oleh kita semua,” kata dia.
Dalam prosesi pemakaman itu, terutama setelah jasad dikebumikan dan liang lahat kembali ditimbun tanah, beberapa purnawirawan dan pejabat meletakkan secara langsung karangan bunga di atas makam Solihin GP, seperti Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla (JK) dan Gubernur Jabar Bey Machmudin.
Solihin GP meninggal dunia pada usia 97 tahun dan almarhum sempat menjalani 12 hari perawatan intensif di RS Advent, Kota Bandung sebelum dinyatakan wafat pada Selasa, pukul 03.09 WIB.
Adapun almarhum Letnan Jenderal TNI (Purn.) Solihin Gautama Purwanegara lahir 21 Juli 1926. Ia adalah mantan perwira Tentara Nasional Indonesia yang pernah menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat dari 1970 sampai 1974.
Dia mengawali karier militer ketika masa revolusi sebagai Komandan Tentara Keamanan Rakyat Kabupaten Bogor, kemudian bergabung dengan Divisi Siliwangi.