Jambi (ANTARA) - Minamas Plantation mencegah kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Jambi dengan meningkatkan kemampuan dan pemahaman regu pemadam serta masyarakat peduli api mengenai mekanisme pemadaman.
Melalui anak perusahaannya di Muaro Jambi, PT Bahari Gembira Ria (BGR) memberikan sosialisasi dan simulasi penanganan karhutla di lokasi perusahaan di Desa Ladang Panjang, Sungai Gelam, Muaro Jambi.
"Tujuannya merefresh kembali pengetahuan mengenai penanganan karhutla, simulasi ini diikuti masyarakat peduli api desa dan regu pemadam, mengingatkan kembali bahwa penanggulangan karhutla tanggung jawab bersama bukan saja pemerintah," kata Manager Ladang Panjang Estate PT BGR Zamrudin Lubis di Jambi, Kamis.
Dalam penanganan karhutla, BGR telah melengkapi sarana dan prasarana pendukung. BGR memiliki dua regu pemadam yang masing-masing terdiri dari 15 orang.
Selain sumber daya manusia, BGR juga melengkapi sarana prasarana diantaranya memiliki lima manara pemantau api, drone, satelit pemantau api dan lainnya.
"Minamas secara umum berkomitmen mendampingi pemerintah dalam penanganan karhutla," katanya.
Saat ini, di wilayah setempat PT BGR memiliki luar lahan perkebunan inti berkisar 3.000 hektar, sedangkan luas perkebunan plasma mencapai 5.783 hektar.
Dengan luasan lahan saat ini, dia memastikan pihaknya mampu memitigasi karhutla lebih awal sehingga kebakaran itu tidak meluas.
Selain tim pemadaman internal, BGR juga meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya penanganan karhutla dilakukan.
"Sampai detik ini ancaman itu senantiasa ada. Dari pantauan satelit kami ada (titik api) tapi langsung kami tanggulangi sehingga tidak meluas," terangnya.
Sebagai bentuk kepedulian perusahaan dengan penanganan karhutla, BGR berkolaborasi dengan masyarakat peduli api desa-desa sekitar perusahaan dalam mitigasi kebakaran.
Perwakilan MPA Desa Gambut Raya, Muaro Jambi, Sawiji mengatakan personel MPA Desa gambut Jaya berjumlah 15 orang.
Sawiji mengatakan komunitasnya setiap hari melakukan patroli untuk memastikan tidak ada titik api di desa mereka.
"Sampai sekarang Desa Gambut Raya aman meski semua gambut tidak ada lahan terbakar," kata Sawiji.
Sawiji mengatakan nihilnya karhutla ini sejalan dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan bahaya membuka lahan dengan cara membakar.
Dalam penanganan karhutla, MPA Desa Gambut Raya ditopang dengan bantuan sarana prasarana penanganan karhurla oleh BGR diperkuat dengan sosialisasi dan simulasi penanganan secara langsung.
Dia mengharapkan simulasi ini semakin memperkuat kemampuan regu pemadam dan MPA saat memadamkan api di lahan perkebunan agar tidak meluas.