Jakarta (ANTARA) - Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso menyampaikan Kementerian Perdagangan (Kemendag) memiliki tiga program utama untuk mengantarkan Indonesia menuju negara maju 2024, usai serah terima jabatan (Sertijab) Menteri Perdagangan di Kantor Kemendag, Jakarta, Senin.
"Adapun tiga program utama yaitu pengamanan pasar dalam negeri, perluasan pasar ekspor dan peningkatan UMKM bisa ekspor. Bisa ekspor itu artinya berani inovasi dan siap adaptasi," ujar Budi.
Budi mengatakan, rasio kewirausahaan di Indonesia masih terbilang kecil, yakni sekitar 3,47 persen. Sedangkan di negara maju harus sudah mencapai 10-12 persen.
Lebih lanjut, kata Budi, Kemendag ingin mengejar jumlah wirausaha dengan mendorong UMKM bisa ekspor.
Kemendag juga sudah memiliki berbagai instrumen untuk mendukung program tersebut.
Oleh karena itu, Budi meminta dukungan pelaku usaha, stakeholder dan semua pihak untuk dapat menjalankan program dengan baik.
"Nanti kita bikin program-program, karena instrumen untuk tiga program tadi itu, sebenarnya ada semua, dari kebijakannya, semua inline dengan program itu," katanya.
Budi Santoso telah resmi dilantik menjadi Menteri Perdagangan dalam Kabinet Merah Putih periode 2024-2029 oleh Presiden RI Prabowo Subianto di Istana Presiden, Jakarta, Senin.
Budi menggantikan Zulkifli Hasan sebagai Mendag sebelumnya. Ia merupakan Mendag pertama yang berasal dari jalur karier.
Pria kelahiran 9 Februari 1968 itu, pernah menjabat beberapa posisi di Kemendag. Sebelum menjadi Sekjen, Ia terlebih dahulu menjabat sebagai Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri pada Desember 2022-Agustus 2024.
Kemudian, pada September 2020-Desember 2022 dirinya menjabat sebagai Kepala Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) di Taipei dan pernah menjabat sebagai Kepala Biro Keuangan pada Juni 2020-September 2020.
Pada tahun 2010, Budi Santoso menduduki jabatan sebagai Kasubdit Ekonomi Kreatif pada unit Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional dan dirinya dipromosikan menjadi Atase Perdagangan India.