Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) menekankan pentingnya peran keluarga dalam meningkatkan pengawasan dan pola asuh anak.
"Keluarga harus lebih aktif dalam memberikan perhatian dan bimbingan kepada anak, sehingga mereka dapat tumbuh dalam lingkungan yang positif dan aman," kata Deputi Bidang Perlindungan Khusus Anak Kementerian PPPA Nahar, saat dihubungi di Jakarta, Senin.
Hal itu dikatakannya menanggapi kasus penyekapan anak di Pos Polisi Pejaten, Jakarta Selatan, yang melibatkan pelaku berinisial I (54), yang merupakan kenalan keluarga korban.
Nahar menambahkan bahwa dengan pengawasan yang baik, orang tua dapat membantu anak menghindari perilaku negatif dan mendukung perkembangan emosional serta sosial mereka.
"Oleh karena itu keterlibatan keluarga dalam pola asuh menjadi kunci untuk menciptakan generasi yang sehat dan berkualitas," katanya.
Nahar menerangkan bahwa peristiwa terjadi pada 27 Oktober. Saat itu pelaku membawa korban dari kediamannya di Cakung, Jakarta Timur, tanpa izin dan tidak kembali hingga malam hari.
Orang tua korban sempat berusaha mencari. Pelaku dan korban akhirnya ditemukan setelah terjadi dugaan tindak penyanderaan di Pos Polisi Pejaten.
Nahar menyampaikan bahwa kasus penculikan anak ini bukanlah yang pertama kali terjadi dan berbagai modus sering digunakan dalam kasus serupa.
"Hal ini perlu menjadi perhatian serius bagi orang tua untuk lebih waspada dan memperkuat peran keluarga dalam memberikan pengasuhan serta perlindungan yang layak bagi anak," kata Nahar.
Waspada penyekapan, keluarga diminta tingkatkan pengawasan anak
Senin, 4 November 2024 17:06 WIB
Oleh karena itu keterlibatan keluarga dalam pola asuh menjadi kunci untuk menciptakan generasi yang sehat dan berkualitas