Sebelum sedot lemak, ketahui dulu risiko dan manfaatnya

Sebelum sedot lemak, ketahui dulu risiko dan manfaatnya

Sedot lemak adalah prosedur bedah kosmetik yang efektif untuk mengurangi timbunan lemak pada area tubuh tertentu yang sulit dihilangkan dengan diet dan olahraga

Jakarta (ANTARA) - Sedot lemak atau liposuction adalah prosedur bedah kosmetik yang bertujuan untuk mengurangi timbunan lemak pada area tubuh tertentu yang sulit dihilangkan hanya dengan diet dan olahraga.

Prosedur ini seringkali dipilih oleh mereka yang ingin memperbaiki kontur tubuh dan mendapatkan bentuk tubuh yang lebih ideal.

Bagaimana Proses Sedot Lemak Berjalan?
Proses sedot lemak umumnya dilakukan dengan anestesi lokal atau umum, tergantung pada luas area yang akan disedot. Dokter bedah akan membuat beberapa sayatan kecil pada kulit, lalu memasukkan alat khusus yang disebut kanula. Melalui kanula ini, lemak akan dihisap keluar menggunakan vakum.

Tahapan Umum Sedot Lemak
1. Anestesi
Sebelum prosedur dimulai, pasien akan diberikan anestesi. Jenis anestesi yang digunakan dapat bervariasi tergantung pada luas area yang akan disedot dan preferensi dokter bedah. Anestesi lokal dengan obat bius yang disuntikkan ke area yang akan dioperasi merupakan pilihan umum untuk prosedur sedot lemak dalam skala kecil.

Namun, untuk prosedur yang lebih luas, anestesi umum mungkin diperlukan. Tujuan pemberian anestesi adalah untuk menghilangkan rasa sakit selama prosedur berlangsung dan membuat pasien merasa nyaman.

2. Insisi
Setelah anestesi bekerja dengan efektif, dokter bedah akan membuat beberapa sayatan kecil pada kulit. Letak dan ukuran sayatan ini akan disesuaikan dengan area yang akan disedot lemak.
Sayatan-sayatan ini biasanya dibuat di tempat yang tersembunyi, seperti lipatan kulit atau garis bikini, sehingga bekas lukanya tidak terlalu terlihat.

3. Kanulasi
Melalui sayatan kecil tersebut, dokter bedah akan memasukkan kanula, yaitu sebuah tabung tipis yang dilengkapi dengan ujung yang tumpul. Kanula ini akan digunakan untuk menggerakkan bolak-balik di bawah kulit dengan tujuan memisahkan sel-sel lemak dari jaringan lainnya.

Gerakan bolak-balik ini juga membantu memecah lemak menjadi partikel-partikel yang lebih kecil sehingga lebih mudah dihisap.

4. Aspirasi
Pada tahap ini, lemak yang telah dipecah akan dihisap keluar dari tubuh menggunakan vakum. Vakum yang digunakan dalam prosedur sedot lemak memiliki kekuatan hisap yang dapat diatur sesuai dengan kebutuhan. Proses aspirasi ini akan terus dilakukan hingga jumlah lemak yang diinginkan berhasil diangkat.

5. Penutupan Luka
Setelah semua lemak yang diinginkan berhasil diangkat, sayatan kecil pada kulit akan ditutup kembali menggunakan jahitan. Jahitan yang digunakan biasanya adalah jahitan yang sangat halus sehingga bekasnya akan sangat minimal. Setelah luka dijahit, area operasi akan ditutup dengan perban steril.

Kenapa Memilih Sedot Lemak?
1. Mengurangi Lemak Membandel
Banyak orang telah berusaha keras untuk menghilangkan lemak di area tubuh tertentu melalui diet sehat dan olahraga secara teratur. Namun terkadang usaha tersebut tidak membuahkan hasil yang memuaskan.

Lemak yang membandel ini seringkali terakumulasi di area seperti perut, paha, lengan, atau dagu. Dengan prosedur ini, lemak yang sulit dihilangkan dapat diangkat secara langsung, sehingga kontur tubuh menjadi lebih halus dan proporsional.

2. Memperbaiki Kontur Tubuh
Selain mengurangi lemak berlebih, sedot lemak juga dapat digunakan untuk memperbaiki kontur tubuh. Misalnya pada wanita, sedot lemak dapat digunakan untuk membentuk pinggang yang lebih ramping atau paha yang lebih kencang.

Sementara itu, pada pria, sedot lemak dapat digunakan untuk mengurangi lemak di area perut atau dada, sehingga menciptakan tampilan yang lebih maskulin. Dengan memperbaiki kontur tubuh, seseorang dapat merasa lebih percaya diri dengan penampilannya.

3. Meningkatkan Kepercayaan Diri
Salah satu alasan utama mengapa banyak orang memilih sedot lemak adalah untuk meningkatkan kepercayaan diri. Ketika seseorang merasa tidak puas dengan bentuk tubuhnya, hal ini dapat memengaruhi kualitas hidupnya secara keseluruhan.

Sedot lemak dapat membantu seseorang mencapai bentuk tubuh yang ideal, sehingga mereka dapat merasa lebih bahagia dan puas dengan diri sendiri. Selain itu, peningkatan kepercayaan diri juga dapat berdampak positif pada hubungan sosial dan karier.

Risiko dan Komplikasi
Seperti halnya prosedur medis lainnya, sedot lemak memiliki potensi risiko dan komplikasi. Dikutip dari pafiamurang.org berikut beberapa resiko dan kompilasi dari sedot lemak yang perlu Anda pertimbangkan:

1. Infeksi
Salah satu risiko yang paling umum setelah prosedur sedot lemak adalah infeksi. Infeksi dapat terjadi jika bakteri masuk ke dalam tubuh melalui sayatan bedah.

Gejala infeksi yang perlu diwaspadai seperti kemerahan, bengkak, nyeri yang semakin parah, demam, dan keluarnya nanah dari luka. Untuk mencegah terjadinya infeksi, sangat penting untuk menjaga kebersihan luka dan mengonsumsi antibiotik sesuai dengan resep dokter.

2. Perdarahan
Perdarahan juga merupakan risiko yang perlu dipertimbangkan. Meskipun dokter bedah akan berusaha meminimalkan perdarahan selama prosedur, namun risiko ini tetap ada.

Perdarahan yang berlebihan dapat menyebabkan pembentukan hematoma (kumpulan darah di bawah kulit) yang dapat menyebabkan rasa nyeri dan ketidaknyamanan. Dalam beberapa kasus, perdarahan yang parah mungkin memerlukan tindakan medis tambahan.

3. Perubahan Sensasi Kulit
Setelah sedot lemak, beberapa pasien mungkin mengalami perubahan sensasi kulit di area yang dioperasi. Perubahan sensasi ini bisa berupa mati rasa, kesemutan, atau rasa gatal.

Perubahan sensasi ini biasanya bersifat sementara dan akan membaik seiring berjalannya waktu. Namun, pada beberapa kasus, perubahan sensasi ini bisa menjadi permanen.

4. Ketidakrataan Kontur Kulit
Salah satu komplikasi yang mungkin terjadi adalah ketidakrataan kontur kulit. Kondisi ini dapat terjadi jika lemak tidak diangkat secara merata atau jika kulit tidak berkontraksi dengan baik setelah prosedur. Ketidakrataan kontur kulit dapat membuat penampilan menjadi tidak rata dan kurang estetis.

5. Gumpalan Darah
Pembentukan gumpalan darah (deep vein thrombosis atau DVT) adalah komplikasi yang serius namun jarang terjadi. Gumpalan darah biasanya terbentuk di kaki dan dapat menyebabkan nyeri, bengkak, dan perubahan warna kulit. Jika gumpalan darah lepas dan menyumbat pembuluh darah di paru-paru, kondisi ini dapat mengancam jiwa.

6. Emboli Lemak
Emboli lemak adalah kondisi yang terjadi ketika partikel lemak kecil masuk ke dalam aliran darah dan menyumbat pembuluh darah kecil di organ vital seperti paru-paru, otak, atau jantung. Kondisi ini sangat jarang terjadi, namun dapat berakibat fatal.

Kesimpulan
Sedot lemak adalah prosedur bedah kosmetik yang efektif untuk mengurangi timbunan lemak pada area tubuh tertentu yang sulit dihilangkan dengan diet dan olahraga. Prosedur ini melibatkan pengangkatan lemak melalui sayatan kecil menggunakan alat khusus.

Sebelum menjalani sedot lemak, penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui risiko dan manfaatnya. Perawatan pasca bedah, seperti penggunaan pakaian kompresi dan menjaga kebersihan luka sangat penting untuk mempercepat proses penyembuhan dan meminimalkan komplikasi.

Meskipun sedot lemak dapat memberikan hasil yang memuaskan, penting untuk memiliki harapan yang realistis dan menjaga gaya hidup sehat setelah prosedur guna mempertahankan hasil yang optimal.
Pewarta : PR Wire
Editor: PR Wire
COPYRIGHT © ANTARA 2024