Solok (ANTARA Jambi) - Indonesia berhasil melewati masa kritis kerusakan hutan menyusul keberhasilan pemerintah untuk menghijaukan kembali hutan Indonesia melalui program penghijauan dan rehabilitasi lahan.
"Kita berhasil melewati masa kritis kerusakan hutan akibat ulah sekelompok orang yang melakukan perusakan dan pengalihan fungsi hutan beberapa dekade lalu," kata Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan saat melakukan penanaman pohon pada program "Singkarak Go Green" di Nagari Paninggahan, Kecamatan Junjung Sirih, Kabupaten Solok, Sumatera Barat, Minggu.
Menteri mengatakan, kerusakan hutan Indonesia mencapai puncaknya pada 1998 dengan terjadinya pengalihan hutan sekitar 3,5 juta hektare per tahun. Padahal sebelumnya hanya sekitar 2 juta hektare per tahun.
"Alhamdulillah kita telah melewati masa kritis tersebut. Saat ini diverkasi hutan hanya tinggal 320 ribu hektare saja," katanya.
Keberhasilan Indonesia melewati masa kritis lingkungan ini tidak terlepas dari komitmen pemerintah dan masyarakat untuk menghijaukan kembali hutan Indonesia.
Melalui gerakan rehabilitasi hutan dan lahan serta program Indonesia menanam, yang dicanangkan Presiden SBY sejak 2008, Indonesia berhasil menanam pohon sebanyak tiga miliar batang pohon, dengan rincian pada 2008 sebanyak 100 juta pohon, 2009 sebanyak 240 juta pohon.
Pada 2010 penanaman pohon meningkat menjadi 1,3 miliar batang, 2011 meningkat lagi menjadi 1,5 miliar pohon dan 2012 ini ditargetkan melampaui 1,5 miliar pohon, katanya.
Menurut Zulkifli Hasan penanaman pohon harus terus digalakkan karena selain untuk meningkatkan kualitas lingkungan, penanaman pohon juga akan meminimalisir terjadinya bencana alam akibat kerusakan alam.
"Makanya kita sangat merespon program Go Green Singkarak yang digagas Korem 032/Wirabraja," katanya.
Program Go Green Singkarak sendiri merupakan kegiatan penanaman pohon di sekitar Danau Singkarak, yang pelaksanaannya dibagi dalam beberapa tahap.(Ant)
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2012