Jambi, Antaranews Jambi - Balai Pelatihan Pertanian (BPP) Jambi akan berperan aktif dalam peningkatan SDM pertanian baik petani maupun penyuluh dalam bentuk menjadi fasilitator pendidikan, latihan maupun bimbingan teknis mengenai budidaya padi ladang di daerah itu.
"Budidaya padi ladang atau gogo merupakan potensi besar di Jambi, BPP akan berperan aktif dalam peningkatan SDM pertanian, salah satunya dalam bentuk fasilitator diklat dan bintek mengenai budidaya padi ladang itu," kata Kepala BPP Jambi Muhammad Syarip didampingi widyaiswara M Taufiqurahman di Jambi, Kamis.
BPP Jambi selama ini memiliki peran melakukan pelatihan penyuluh baik dari CPNS maupun komunitas dan kelompok tani di wilayah kerjanya yakni Nangroe Aceh Darussalam, Sumatera Utara, Riau, Kepulauan Riau, Provinsi Jambi dan Sumatera Barat.
BPP Jambi sebagai institusi yang berperan menyiapkan dan meningkatkan kapasitas dan kemampuan SDM pertanian itu juga didorong untuk melakukan sinergitas dengan institusi lainnya.
Baca juga: BPP Jambi hadirkan motivator international bekali penyuluh
Baca juga: BPP Jambi ketuk minat petani muda
Hal itu diungkapkan oleh Dirjen Irigasi Kementerian Pertanian RI Tunggul Iman Panudju saat menghadiri panen padi ladang atau padi gogo di Desa Tingting Kecamatan Sarolangun Kabupaten Sarolangun Provinsi Jambi, Rabu (11/4).
"Potensi padi ladang di daerah ini cukup besar, perlu ditingkatkan produktifitasnya sehingga lebih menguntungkan. Untuk itu diperlukan sinergitas petani, penyuluh dan dinas terkait termasuk UPT kementrian pertanian di Jambi dalam hal ini BPP Jambi dan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jambi," kata Tunggul Iman Panudju.
Kegiatan panen padi ladang atau padi gogo itu selain dihadiri oleh Dirjen Irigasi Kementerian Pertanian, juga dihadiri oleh sejumlah pejabat pertanian dari Provinsi Jambi, Dinas Pertanian Kabupaten Sarolangun serta dari BPP dan BPTP Jambi.
Selain itu, hadir pula para penyuluh dan kelompok tani di dari Kabupaten Sarolangun yang mana para penyuluh tersebut diantaranya yang telah mendapat pendidikan dan pelatihan terampil di BPP Provinsi Jambi.
Sementara itu tanaman padi ladang di Desa Tingting di Kabupaten Sarolangun itu memiliki luas sekitar 160 hektare yang dengan mengandalkan pengairan dari musim penghujan. Padi ladang yang dipanen merupakan varietas "Seni" yang merupakan varietas padi ladang lokal di Sarolangun yang telah cukup lama ditanam oleh petani di sana. Usia padi varietas itu dari penanaman hingga panen selama lima bulan.
Baca juga: BPP Jambi dorong penyuluh berinovasi tingkatkan produktivitas perkebunan
Baca juga: BPP Jambi kembali gulirkan pelatihan
Sementara itu dari hasil ubinan di lokasi panen, menunjukkan hasil 2,6 ton per hektare. Namun secara umum rata-rata produksinya di kawasan itu biasanya berkisar 3-4 ton.
Direktur Irigasi Kementerian Pertanian pada kesempatan itu mendorong agar ada peningkatan produktivitas padi ladang di daerah itu dengan meningkatkan indeks produksi (IP) dari 100 menjadi 200.
"Potensinya masih ada untuk ditingkatkan produktifitasnya, dari IP 100 menjadi 200. Untuk itu diperlukan optimalisasi pemanfaatan curah hujan dan sumber air yang tersedia," kata Tunggul Iman Panudju.
Lahan pertanian tersebut berada di kondisi hamparan tanah golongan 'aluvial' yang mana sistem tanam tanpa olah tanah serta pemupukan yang belum optimal.
Pada kesempatan itu Dirjen Irigasi memberika masukan yang memungkinkan peningkatan produktifitas meningkat menjadi lima ton per hektare.
"Salah satunya dengan cara antara lain menggerakkan petani untuk mengadopsi varietas lain yang cocok untuk padi ladang dengan umur tanam lebih pendek dan pengenalan budidaya padi secara baik dan tepat," kata Tunggul.
Selain itu ia juga menekankan sinergitas petani, penyuluh dan dinas terkait termasuk UPT Kementrian Pertanian di Provinsi Jambi dalam hal ini BPP dan BPTP Jambi.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2018
"Budidaya padi ladang atau gogo merupakan potensi besar di Jambi, BPP akan berperan aktif dalam peningkatan SDM pertanian, salah satunya dalam bentuk fasilitator diklat dan bintek mengenai budidaya padi ladang itu," kata Kepala BPP Jambi Muhammad Syarip didampingi widyaiswara M Taufiqurahman di Jambi, Kamis.
BPP Jambi selama ini memiliki peran melakukan pelatihan penyuluh baik dari CPNS maupun komunitas dan kelompok tani di wilayah kerjanya yakni Nangroe Aceh Darussalam, Sumatera Utara, Riau, Kepulauan Riau, Provinsi Jambi dan Sumatera Barat.
BPP Jambi sebagai institusi yang berperan menyiapkan dan meningkatkan kapasitas dan kemampuan SDM pertanian itu juga didorong untuk melakukan sinergitas dengan institusi lainnya.
Baca juga: BPP Jambi hadirkan motivator international bekali penyuluh
Baca juga: BPP Jambi ketuk minat petani muda
Hal itu diungkapkan oleh Dirjen Irigasi Kementerian Pertanian RI Tunggul Iman Panudju saat menghadiri panen padi ladang atau padi gogo di Desa Tingting Kecamatan Sarolangun Kabupaten Sarolangun Provinsi Jambi, Rabu (11/4).
"Potensi padi ladang di daerah ini cukup besar, perlu ditingkatkan produktifitasnya sehingga lebih menguntungkan. Untuk itu diperlukan sinergitas petani, penyuluh dan dinas terkait termasuk UPT kementrian pertanian di Jambi dalam hal ini BPP Jambi dan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jambi," kata Tunggul Iman Panudju.
Kegiatan panen padi ladang atau padi gogo itu selain dihadiri oleh Dirjen Irigasi Kementerian Pertanian, juga dihadiri oleh sejumlah pejabat pertanian dari Provinsi Jambi, Dinas Pertanian Kabupaten Sarolangun serta dari BPP dan BPTP Jambi.
Selain itu, hadir pula para penyuluh dan kelompok tani di dari Kabupaten Sarolangun yang mana para penyuluh tersebut diantaranya yang telah mendapat pendidikan dan pelatihan terampil di BPP Provinsi Jambi.
Sementara itu tanaman padi ladang di Desa Tingting di Kabupaten Sarolangun itu memiliki luas sekitar 160 hektare yang dengan mengandalkan pengairan dari musim penghujan. Padi ladang yang dipanen merupakan varietas "Seni" yang merupakan varietas padi ladang lokal di Sarolangun yang telah cukup lama ditanam oleh petani di sana. Usia padi varietas itu dari penanaman hingga panen selama lima bulan.
Baca juga: BPP Jambi dorong penyuluh berinovasi tingkatkan produktivitas perkebunan
Baca juga: BPP Jambi kembali gulirkan pelatihan
Sementara itu dari hasil ubinan di lokasi panen, menunjukkan hasil 2,6 ton per hektare. Namun secara umum rata-rata produksinya di kawasan itu biasanya berkisar 3-4 ton.
Direktur Irigasi Kementerian Pertanian pada kesempatan itu mendorong agar ada peningkatan produktivitas padi ladang di daerah itu dengan meningkatkan indeks produksi (IP) dari 100 menjadi 200.
"Potensinya masih ada untuk ditingkatkan produktifitasnya, dari IP 100 menjadi 200. Untuk itu diperlukan optimalisasi pemanfaatan curah hujan dan sumber air yang tersedia," kata Tunggul Iman Panudju.
Lahan pertanian tersebut berada di kondisi hamparan tanah golongan 'aluvial' yang mana sistem tanam tanpa olah tanah serta pemupukan yang belum optimal.
Pada kesempatan itu Dirjen Irigasi memberika masukan yang memungkinkan peningkatan produktifitas meningkat menjadi lima ton per hektare.
"Salah satunya dengan cara antara lain menggerakkan petani untuk mengadopsi varietas lain yang cocok untuk padi ladang dengan umur tanam lebih pendek dan pengenalan budidaya padi secara baik dan tepat," kata Tunggul.
Selain itu ia juga menekankan sinergitas petani, penyuluh dan dinas terkait termasuk UPT Kementrian Pertanian di Provinsi Jambi dalam hal ini BPP dan BPTP Jambi.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2018