Sekretaris Daerah Provinsi Jambi Sudirman mengemukakan bahwa keluarga komponen utama dalam usaha pencegahan dan penanggulangan stunting.
“Hal itu karena masalah gizi sangat erat kaitannya dengan ruang lingkup keluarga, yaitu praktik pengasuhan yang kurang baik, termasuk kurang pengetahuan ibu mengenai kesehatan dan gizi sebelum dan pada masa kehamilan, serta setelah melahirkan dan masih kurangnya akses rumah tangga untuk mengonsumsi makanan bergizi,” katanya di Jambi, Kamis.
Ia mengatakan peranan keluarga mewujudkan sumber daya manusia unggul, sedangkan pembangunan SDM diawali dari keluarga.
Dalam penurunan stunting, katanya, selain fokus pada ibu hamil dan balita juga terkait dengan pencegahan dari hulu dengan menyiapkan remaja putri sebagai calon pengantin atau calon ibu memasuki persiapan kehidupan berkeluarga.
Ia menuturkan percepatan penurunan stunting di Provinsi Jambi tidak ada alasan untuk tidak mencapai angka 12 persen pada 2024, karena antara lain pemprov telah membentuk kelembagaan untuk hal tersebut, tim percepatan penurunan stunting (TPPS) tingkat provinsi, kabupaten atau kota, kecamatan, dan kelurahan atau desa, tim pendamping keluarga serta tim audit kasus stunting di setiap kabupaten/kota yang terdiri atas para pakar.
Pada 2022, Pemerintah Provinsi Jambi telah berupaya mempercepat penurunan stunting melalui TPPS dan pelaksanaan program strategis di masing-masing dinas serta instansi vertikal di bawah kementerian atau lembaga pusat.
“Saya memberikan apresiasi dan mengucapkan terima kasih kepada seluruh tim TPPS Provinsi Jambi, kabupaten/kota, kecamatan, kelurahan/fesa, tim pendamping keluarga, tim audit kasus stunting yang sudah bekerja secara maksimal,” kata Sudirman.
Selama periode 2021-2022, Pemprov Jambi berhasil menurunkan prevalensi stunting yang berdasarkan hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022, yaitu menjadi 18 persen dari sebelumnya 22,4 persen. Penurunan prevalensi stunting Provinsi Jambi termasuk 10 besar provinsi penurunan angka stunting sebesar 4,4 persen.
Ia juga mengapresiasi jajaran BKKBN Perwakilan Provinsi Jambi bersama mitra kerja lintas sektor, perguruan tinggi, pihak swasta, organisasi kemasyarakatan, organisasi profesi, organisasi keagamaan, dan media yang berperan aktif mendukung pelaksanaan program Bangga Kencana di daerah itu.
Program ini telah menunjukkan hasil menggembirakan ditandai penurunan Angka Kelahiran Total (TFR) Jambi yaitu 2,28 hasil Sensus Penduduk 2020 dibandingkan dengan pada 2010 yang 2,51.
Penurunan angka kelahiran rata-rata seorang perempuan selama masa reproduksi (15-49 tahun), katanya, tentunya menjadi momentum lebih meningkatkan kesejahteraan dan kualitas keluarga.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2023